Review Mercedes-Benz E350

PT Mercedes-Benz Indonesia di awal tahun 2019 meluncurkan varian teratas dari sedan medium premiumnya mereka, yaitu E-Class. Produk baru mereka yaitu Mercedes-Benz E350 AMG Line EQ Boost, ini adalah varian ketiga dari pabrikan mewah Jerman ini yang memakai teknologi “EQ Boost”. Selain E350, ada CLS 350 EQ Boost dan C200 EQ Boost. E350 kini memakai mesin yang lebih baru mirip dengan yang sudah diaplikasikan di C-Class Facelift. Hadirnya sistem mild hybrid bernama EQ Boost, membuat tenaga E-Class baru ini digenjot hingga mendekati 300 hp meski hanya menggunakan mesin 4-silinder saja.

Bicara soal teknologi EQ Boost ini, berupa sistem listrik 48 volt plus adanya generator EQ Boost berfungsi membantu dorongan tenaga mesin saat boost turbo dikumpulkan untuk lantas mengurangi efek jeda turbo lag. Mesin M264 DEH LA berkapasitas 1.991 cc serupa dengan milik C300. Sekalipun cuma mesin 4 silinder outputnya setara dengan mesin V6 berkubikasi 3.000 cc. Dengan spesifikasi ini, E350 seperti E-Class rasa S-Class.

Mercedes memasukkan E350 ini ke segmen yang eksklusif, dengan harga Rp 1.500.000.000. Mercedes-Benz E350 EQ Boost menggabungkan antara desain elegan dan juga sporty. E350 EQ Boost ini juga menggunakan body styling dari AMG Line. Khusus E350, pabrikan asal Stuttgart, Jerman menyediakan warna merah yang tidak ada di tipe E-Class lainnya. Lebih lanjut, E350 dibekali teknologi Multibeam LED Headlights berikut fitur baru Adaptive LED High beam.

Sebanyak 84 lampu LED ditanamkan dari setiap lampu depannya untuk dapat memancarkan matriks cahaya. Headlamp di E350 bisa lebih selektif untuk menerangi lebih jauh sisi yang diinginkan. Selebihnya, E350 masih menggunakan ciri khas yang mirip dengan E300 sebelumnya, seperti panoramic sunroof dan velg AMG 5-spokes berukuran 19 inchi.

Segmentasi Pasar Mercedes-Benz E350

Mercedes-Benz kembali memperkenalkan generasi baru dari sedan eksekutif ini. Setelah sempat vakum, Mercedes-Benz Distribution Indonesia selaku agen pemegang merek kembali menjual E350. Kali ini, E350 dipersenjatai dengan mesin baru 2.0 liter EQ Boost. Dan sekali lagi, muncul pendapat yang beragam tentang desain eksterior generasi baru yang dinilai terlalu berani dan sedikit keluar dari pakem sedan saloon. Bagi beberapa orang lain berpikir itu mungkin inovasi yang terbaik dari E-Class dari yang sebelumnya.

E350 berusaha tidak hanya menyasar segmen mature atau kalangan pengusaha paruh baya namun juga berusia muda. Sedan ini dibangun untuk standar yang lebih tinggi dan memberikan pengalaman otomotif mewah nan modern. Mercedes-Benz telah menjawab masalah disparitas usia itu. Dengan desain dan teknologi pada E350 EQ Boost, mobil ini, juga fokus menarik bagi pengendara muda. Di saat bersamaan, E350 juga ditujukan bagi mereka yang mencari mobil mewah yang bisa memanjakan penumpangnya.

E350 ini berusaha memikat semua kalangan. Karena mengisi kasta atas E-Class, maka E350 juga ditujukan sebagai alternatif S-Class yang lebih terjangkau. Sisi desain juga tetap mengedepankan sisi elegan dengan lekuk anggun ala S-Class namun hadir dengan ukuran yang lebih kecil.

Eksterior Mercedes-Benz E350

Penampilan Mercedes-Benz E350 jauh lebih proporsional apabila dibandingkan dengan kakaknya yaitu S-Class. Lekuknya menjadi serba pas bila melihat dimensinya yang lebih kompak. Di bagian depan terpampang logo three pointed star berdiri gagah pada grill besarnya. Kesan sporty ini juga terlihat dari profil ban tipis dan velg AMG. 'Sepatu' kepunyaan E350 EQ Boost ini berdiameter 19 inci dengan palang 5-spokes berbentuk bintang. Kemudian di bagian atap, kita bisa menikmati cerahnya siang hari karena terdapat panoramic sunroof.

E350 EQ Boost ini juga menggunakan body styling dari AMG Line. Ini membuat penampilannya jadi lebih sporty dibanding E250 dan E200 yang memakai aksen Avantgarde Line. Karena ukurannya yang relatif ramping inilah, pemilik E350 EQ Boost bisa menikmati sendiri mengemudikan mobilnya. Beda cerita bila Anda pemilik S-Class, ukuran yang bongsor dan kesan aristokratnya membuat Anda sebaiknya duduk di belakang. Biarkan sang sopir mengantarkan kemanapun Anda mau, daripada Anda mengemudikan sendiri.

Pada E350 EQ Boost ini juga telah dibekali Multibeam LED Headlights, yang merupakan tipe lampu flagship. Headlamp ini terdiri dari 84 lampu LED ditanamkan dari setiap sisi lampu. Sorot lampu dapat memancarkan matriks cahaya sehingga bisa lebih selektif untuk menerangi lebih jauh sisi yang diinginkan.

Interior Mercedes-Benz E350

E350 terasa lebih mewah dibanding E-Class pada umumnya, meskipun desain kabinnya terlihat mirip dengan Mercedes-Benz E300 AMG Line. Pada E350 EQ Boost telah menggunakan bahan kulit Nappa pada joknya. Biasanya, lapisan kulit berjenis Nappa yang sangat lembut ini hanya diaplikasikan pada sedan termahalnya saja, S-Class. Sementara itu pada kursinya sudah elektrik dengan tiga buah slot memori. Kita pun semakin mudah ketika ingin melakukan penyetelan. Posisi duduk di mobil ini sudah sangat baik, jok yang empuk dan nyaman. Interior E350 ini memakai warna kabin yang didominasi kelir hitam.

Fitur yang terdapat dalam interior E350 yaitu widescreen cockpit dengan dua layar 12,3 inci yang menjadi head unit dan instrument cluster sekaligus dan sound system premium Burmester. Selanjutnya yaitu pengaturan cruise control yang telah terintegrasi di tombol setir. Padahal di seri E-Class lainnya, pengatur cruise control-nya terpisah menjadi tuas tersendiri. Instrument cluster juga sudah digital dengan tampilan klasik, progresif, dan juga sporty.

Bicara soal sistem hiburan, didukung kualitas suara speaker Burmester yang sangat memukau berikut pengaturan tune equalizer pada audio mobil ini yang lengkap. Tersedia tuas touchpad yang terdapat di tengah dasbor untuk mengakses informasi di mobil, cara lainnya bisa dengan langsung menyentuhnya pada layar.

Spesifikasi Mesin dan Performa Mercedes-Benz E350

Inilah nilai jual utama dari E350 EQ Boost. Pasalnya, teknologi mild hybrid dikombinasikan turbocharged membuat tenaga E350 mendekati angka yang sempat digunakan di S-Class W222 model pre-facelift. E350 EQ Boost dengan mesin 1.991 cc menghasilkan tenaga 295 hp (299 ps). Sementara itu pada S400, dibekali mesin 6-silinder V6 2.996 cc dengan dua turbocharger. Total tenaga yang dihasilkan yaitu 333 hp dan torsi 480 Nm.

Selisihnya mungkin sekitar 38 hp saja, tapi bisa dilihat bila kapasitas mesinnya juga beda jauh. Beda 1.000 cc dan ada selisih dua silinder serta sebuah turbocharger. Lantas, apa sih EQ Boost yang selalu dipromosikan oleh Mercedes-Benz itu? EQ Boost ialah sebuah teknologi bermodalkan sebuah ASG (Alternator-Starter Generator), RSG (Belt-Driven Starter-Alternator) dan electric water pump. Motor elektrik ini disambungkan ke sistem kelistrikan 48 V dan menghasilkan “dorongan” tenaga sebesar 14 hp dan 150 Nm kepada mesin hingga 2.500 rpm.

Berbeda dari mobil hibrida lainnya, tenaga tadi disuplai ke mesin bukan ke roda belakang. Tujuannya, untuk meminimalisir efek jeda dari penggunaan turbo yang lebih besar. Adanya tenaga tambahan tadi membuat proses akselerasi akan menjadi lebih instan tanpa adanya turbo lag.

ASG dan RSG ini juga berfungsi sebagai generator yang memanfaatkan prinsip recuperation alias regenerative braking. Tenaga sebesar 16 hp didapat ketika mengerem dan melakukan engine brake. Ini juga dimanfaatkan saat dalam keadaan gliding (ketika dalam kecepatan tinggi dan pedal gas dilepas). mesin bakar dapat otomatis mati untuk menghemat konsumsi bahan bakar lebih jauh lagi.

Fitur Keamanan dan Keselamatan Mercedes-Benz E350

Fitur keselamatan pada E350 tentunya kian lengkap, dan menjadi penyempurnaan dari di E-Class termahal sebelumnya, yaitu Mercedes E300 AMG Line. E350 tentunya sudah memiliki fitur keselamatan seperti Active Brake Assist, Pre-Safe System, kamera 360 derajat, hingga sistem parkir otomatis Active Parking Assist dengan Parktronic. Fitur canggih yang ditambahkan pada E350 EQ Boost yaitu adaptive Highbeam Assist Plus, ada juga Blind Spot Assist dan Active Lane Keeping Assist.

Blind Spot Assist berperan untuk memberi peringatan ke pengemudi via indikator di spion dan suara. Peringatan ini muncul bila terdeteksi ada objek di blind spot saat pengemudi menyalakan lampu sein ke arah sumber objek tersebut. Sedangkan Active Lane Keeping Assist selain memberi peringatan ketika pengemudi akan keluar dari lajur. Fitur ini secara otomatis juga memberi koreksi pada setir agar jalan mobilnya kembali diarahkan masuk ke lajur yang tepat.

Untuk fitur keamanan, tersedia passive keyless entry yang diterapkan di setiap handle pintunya. Sistem Keyless-GO alias passive keyless entry di E350 bisa membuka-tutup kunci pintu cukup dengan memasukkan kunci ke dalam kantong.

Kelebihan dan Kekurangan Mercedes-Benz E350

Mercedes-Benz semakin dikenal akan kegigihan dan kualitasnya dalam menciptakan E-Class sebagai mobil-mobil berkelas. Kini, E-Class sudah dirakit secara lokal termasuk E350 EQ Boost, dan kualitasnya tidak kalah saing dengan versi Completely Build Up (CBU) dari pabrikan Jerman. Dengan teknologi baru yang diusung, membuat E350 EQ Boost jauh lebih bertenaga. Outputnya bahkan bisa disejajarkan dengan mesin V6 turbocharged milik S-Class. Hadirnya mild hybrid ini juga membantu mereduksi konsumsi bahan bakar saat gliding atau deselerasi.

Mengisi varian teratas, tentunya Mercedes-Benz semakin melengkapi E350 EQ Boost dengan fitur baru, terutama dari sisi keselamatan dan keamanan. Segala dukungan teknologi ini ternyata harus dibayar mahal oleh calon pembeli. E350 EQ Boost sebagai varian teratas E-Class malah nampak kurang berkarakter, karena diposisikan menjadi model peralihan antara E-Class menuju S-Class. Perbedaannya hanyalah pada dimensi mobil dan fitur yang diusung, sementara itu konsep desainnya hampir mirip.