Jelang Lebaran, Waspada Modus Penipuan Iklan Jual Mobil Bekas
Jakarta – Jelang lebaran, kebutuhan masyarakat mengalami peningkatan dibanding bulan-bulan sebelumnya. Selain itu sebagian orang juga ingin dengan cepat memperoleh barang yang dikehendakinya.
Namun yang cukup disayangkan adalah perilaku masyarakat seperti itu sering dimanfaatkan oleh sejumlah orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan. Kasus penipuan marak terjadi jelang labaran. Modusnya beragam. Sebut saja salah satunya menawarkan mobil bekas lewat iklan.
Memanfaatkan konsumen yang ingin mencari mobil bekas untuk digunakan sebagai kendaraan mudik ke kampung halaman, oknum penipu menyebarkan informasi mengenai mobil bekas murah di berbagai media, baik cetak maupun elektronik.
Sebenarnya, mobil bekas yang diiklankan itu tidak ada, atau ada tapi tidak sesuai dengan keterangan yang diceritakan di iklan. Tujuan utama penipu hanya ingin menarik pembeli, supaya menghubungi nomor telepon yang dicantumkan dalam iklan tersebut.
“Yang menarik sekarang, orang yang mau mudik pasti punya keinginan mendapat mobil yang dibeli dengan cepat. Kalau orang mau mudik pasti banyak kebutuhan. Jadi yang harus kita waspadai adalah iklan-iklan palsu. Misalkan ya namanya keinginan cepat-cepat mendapatkan mobil yang dibeli, biasanya itu kalau tahun lalu, banyak orang yang mau menipu, dia bikin iklan palsu setelah ada calon pembeli menghubungi langsung di hipnotis. Selain itu ada juga modus menjual mobil bekas tabrakan. Karena menjelang lebaran dan waktu puasa itu barang ‘jorok’ (rusak) keluar semua,” ujar Adji Yuwana Pratama, Marketing Section Head mobil88, baru-baru ini.
Adi menambahkan, butuh kewaspadaan dan ketelitian yang maksimal bila ingin membeli mobil bekas. Jangan mudah percaya dengan iklan-iklan yang ada di media. Sebagai bentuk antisipasi sebelum tertipu, dirinya mengungkapkan ada beberapa ciri khas iklan palsu yang harus diketahui oleh konsumen yang hendak membeli mobil bekas.
“Ciri-ciri iklan palsu, begitu membahas pembayaran si oknum penipu minta supaya uang di transfer di muka. Biasanya oknum penipu juga bermain bahasa psikologi supaya korban percaya dengan ucapannya. Kemudian biasanya ada juga yang bertanya nama bank yang tertera di ATM. Selain itu lihat alamatnya. Biasanya tidak jelas. Artinya jika si pembeli ingin melihat langsung mobil yang diiklankan, oknum penipu akan menolak pembeli datang ke alamat yang sudah dicantumkan di iklan. Justru sebaliknya, oknum penipu yang ingin memperlihatkan mobil bekas yang dijualnya, langsung ke rumah pembeli,” terang Adji.
Penipuan Iklan jual Mobil Bekas Meningkat
Meski tidak diketahui total jumlah angka penipuan dengan memanfaatkan iklan palsu, namun Adji mengakui modus penipuan iklan jual mobil bekas tersebut kerap terjadi saat bulan buasa dan menjelang lebaran.
“Ya iklan-iklan palsu itu meningkat. Jadi kalau mau beli mobil terutama bekas harus hati-hati. Ya di momen ini kan banyak orang yang mau belanja, termasuk membeli mobil. Karena kebutuhan meningkat, sehingga banyak dimanfaatkan oleh penjahat-penjahat,” tutur dia.
Adji menyarankan kepada konsumen yang ingin membeli mobil bekas untuk kendaraan mudik atau keperluan lainnya, sebaiknya beli lah di tempat yang sudah terpercaya. Bisa juga dengan mengunjungi showroom khusus menjual mobil bekas, atau melakukan pembelian melalui e-commerce yang sudah memiliki reputasi baik. (dna)