Usai Ganti Oli di Rumah, Begini Seharusnya Membuang Oli Bekas
Jakarta – Mengganti oli mesin kendaraan memang tidak terlalu sulit. Sehingga banyak pemilik kendaraan bermotor khususnya sepeda motor lebih memilih untuk mengganti oli mesin secara mandiri di rumah. Selain mudah, pemilik kendaraan tidak perlu jauh-jauh ke bengkel langganan dan mengeluarkan biaya tambahan untuk upah atau jasa ke mekanik. Lantas ke mana harus membuang oli bekas tadi?
Banyak pemilik kendaraan yang belum memahami jika oli termasuk dalam kategori Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Apabila membuang oli bekas sembarangan maka dapat mencemari lingkungan. Supaya itu tidak terjadi, ada baiknya oli bekas dimanfaatkan kembali.
“Oli bekas itu masuk kategori B3 jadi tidak boleh dibuang sembarangan. Oli bekas masih bisa dimanfaatkan sebagai pelumas rantai, buat gergaji mesin, dan masih banyak sekali,” ungkap Coordinator of Product Development Specialist PT Pertamina Lubricants, Sinung Wikantoro dalam diskusi Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot), baru-baru ini.
Pemilik kendaraan, lanjut Sinung, bisa juga memanfaatkan oli bekas untuk menyimpan paku. Oli mengandung zat tertentu yang bisa membuat benda logam seperti paku tidak berkarat.
Namun apabila ingin benar-benar membuangnya, Sinung menyarankan supaya oli bekas pakai diberikan atau dititip ke bengkel langganan. Sebab mereka mempunyai penampungan khusus dan nantinya akan diambil oleh perusahaan yang sudah memiliki izin mengolah oli bekas.
“Biasanya ada pengumpul khusus atau pengusaha yang punya izin mengumpulkan B3 itu. Mereka akan ambil oli-oli bekas ke bengkel-bengkel. Nah, setelah diambil nanti bisa dipakai sebagai bahan bakar, karena untuk industri bisa pakai itu. Kemudian bisa juga didaur ulang untuk dijadikan oli lagi, tapi hanya oli bekas tertentu saja enggak bisa semuanya dipakai,” terang dia.
“Jadi saran kami tanggung jawab lah ke lingkungan,” imbuh Sinung.
Waktu yang Ideal untuk Mengganti Oli Sepeda Motor
Tidak sulit untuk mengganti oli mesin sepeda motor sendiri di rumah. Alat yang dibutuhkan hanya tang, kunci sok 17, dan baskom untuk menampung oli.
Waktu yang ideal untuk ganti oli sebaiknya saat kondisi mesin masih hangat. Hindari ganti oli saat mesin masih panas atau setelah sepeda motor baru saja digunakan supaya baut tidak ‘slek’. Saat suhu mesin panas, material besi seperti lebih empuk karena pemuaian, sehingga baut oli yang biasanya keras dibuka malah rentan dol.
Mengganti oli juga bisa dilakukan saat pagi hari, sebelum sepeda motor digunakan beraktivitas. Di waktu ini, oli sudah terkumpul turun di bak karter setelah semalaman motor diparkir. Kondisi mesin juga masih dingin sehingga mudah saat membuka baut pembuangan.
Namun demikian, waktu pagi hari ternyata memiliki kelemahan yaitu oli yang sudah mengental. Dikhawatirkan, masih ada sisa oli yang mengendap di bak karter dan tidak terbuang.
Penulis: Santo Sirait
Editor: Dimas
Baca Juga: