Tutup Radiator Mobil Rusak, Apa Efeknya ke Mesin?
Tutup radiator mobil rusak harus segera diganti. Walau ukuran benda ini tergolong kecil, tapi fungsinya sangat penting dalam menjaga sistem pendingin mesin bekerja sebagaimana mestinya.
Tutup radiator dalam beberapa literatur juga sering disebut sebagai radiator cap. Komponen ini berada persis di bagian paling atas dari sebuah radiator.
Para mekanik atau pemilik mobil biasa membuka dan menutup radiator cap saat hendak mengecek atau menambah volume cairan coolant radiator.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Merek Air Radiator Mobil, Mana yang Paling Bagus?
Tapi fungsinya bukan sebatas itu saja. Kalau diperhatikan dengan seksama, di dalam tutup radiator terdapat dua buah pegas yang berfungsi sebagai valve atau katup, yakni pressure spring dan vacuum spring.
Ditambah lagi dengan beberapa seal karet yang mengelilingi bagian luarnya.
Isi Konten
Fungsi Tutup Radiator Mobil
- Menjaga radiator coolant tidak bocor
- Menjaga dan mempertahankan tekanan di dalam radiator
- Sebagai mekanisme valve untuk menyalurkan coolant ke tabung cadangan
Untuk mengetahui fungsi tutup radiator akan lebih mudah jika sekalian membahas fungsi radiator secara umum.
Sebagai informasi, radiator itu sendiri berbentuk tabung yang di dalamnya terdapat cairan pendingin alias coolant. Pada saat mesin sedang bekerja maka suhu coolant tersebut ikut naik.
Hal ini disertai dengan bertambahnya tekanan di dalam radiator. Pada titik ini, tutup radiator harus mampu menjaga tekanan tersebut dan mempertahankannya.
Untuk menjaga tekanan agar tidak menjadi lebih tinggi lagi maka coolant yang kondisinya sedang panas itu harus disalurkan ke wadah lain (reservoir tank atau tangki cadangan).
Nah, proses perpindahan coolant tersebut diatur oleh mekanisme pegas dan valve yang terdapat di dalam tutup radiator.
Apa yang Terjadi Jika Tutup Radiator Rusak?
Oleh karena itu, dapat dipastikan tutup radiator mobil rusak akan memiliki pengaruh langsung pada sistem pendingin mesin.
Karena seandainya pegas yang mengatur valve tidak mau terbuka maka radiator akan mengalami tekanan berlebihan saat mesin panas.
Alhasil, coolant akan mencari jalan keluarnya sendiri. Hal ini yang biasanya menyebabkan kebocoran tak diinginkan.
Atau sebaliknya, pegas sudah terlalu lemah sehingga tak mampu menciptakan kevakuman untuk menyedot kembali coolant di tabung cadangan saat mesin sudah dingin.
Hal tersebut akan menyebabkan radiator kekurangan jumlah coolant untuk mendinginkan mesin.
Hal ini belum lagi jika melihat bentuk kerusakan pada seal karetnya, seperti getas atau pecah-pecah. Yang mana akan membuat cairan coolant menguap.
Ciri-Ciri Tutup Radiator Mobil Rusak
- Kondisi karet-karet seal sudah getas
- Tidak bisa menjaga dan mempertahankan tekanan radiator
- Mesin sering mengalami overheat
- Cairan coolant sering habis karena menguap
Mengetahui ciri-ciri tutup radiator mobil rusak bisa dimulai dengan melihat langsung kondisi fisiknya. Dalam hal ini inspeksi ditujukan pada seal karet yang mengelilingi bagian bawah tutup radiator.
Akan tampak dua buah seal karet, yaitu pressure seal (atas) dan vacuum seal (bawah). Pastikan kondisi karet-karet tersebut masih bagus dan belum getas.
Sebaliknya, jika kondisi karet-karet sudah rusak akan menyebabkan cairan coolant cepat habis karena menguap.
Walau demikian, cara ini memiliki kekurangan karena pada dasarnya hanya bisa dilakukan untuk mengecek kondisi seal-nya.
Bagaimana jika ingin mengecek kemampuan tutup radiator menjaga dan mempertahankan tekanan? Satu-satunya cara ialah dengan menggunakan alat bernama radiator cap tester.
Wujudnya semacam pompa tangan yang dilengkapi dengan gauge untuk mengetahui simulasi tekanan yang diberikan pada tutup radiator.
Sebagai contoh, sebuah tutup radiator memiliki spesifikasi 1,1 bar. Itu artinya komponen tersebut harus bisa menahan dan mempertahankan tekanan sebesar itu (biasanya plus minus 0,15 bar).
Bahkan ketika berusaha diberi tekanan lebih besar secara terus menerus (dipompa terus).
Dengan pengetesan seperti ini akan terlihat jika tutup radiator sudah rusak. Misalnya, tekanan terus naik hingga melebihi 1,1 bar.
Atau malah tekanan tidak bisa mencapai 1,1 bar sama sekali. Jika kondisinya demikian berarti tutup radiator tersebut sudah bocor.
Patut dicatat, jika konsumen ingin membeli radiator cap tester, jangan sampai tertukar dengan radiator tester. Karena wujud keduanya relatif mirip dan cara pengoperasiannya pun sama persis.
Apakah Tutup Radiator Semua Mobil Sama?
Dapat dipastikan bahwa tutup radiator memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pendingin mesin mobil secara keseluruhan.
Wujud atau dimensinya boleh saja berukuran kecil, tapi perannya sangat vital. Pemilik mobil yang menyadari tutup radiator mobilnya rusak sudah semestinya segera melakukan penggantian.
Persoalan berikutnya pada tahap ini terutama bagi yang awam ialah memilih tutup radiator yang tepat untuk mobilnya.
Apakah semua tutup radiator mobil sama? Jawaban sederhananya adalah tidak.
Dijelaskan sebelumnya, tutup radiator punya tugas menahan dan mempertahankan tekanan di dalam radiator yang berasal dari panas mesin. Tekanan itu sendiri dapat berbeda-beda tergantung jenis mobilnya.
Cara paling mudah memilih tutup radiator pengganti yang tepat ialah membeli produk baru dengan spesifikasi yang sama persis.
Spesifikasi yang dimaksud ialah kode tekanan yang biasanya tercantum di bagian atas tutup radiator. Berdasarkan pengamatan Carmudi, di pasaran saat ini tiga jenis spesifikasi tutup radiator yang banyak beredar.
Paling umum adalah tutup radiator dengan spesifikasi 1,1 kgf/cm² alias bar. Dalam beberapa produk, spesifikasi tersebut ditulis dengan satuan yang berbeda, yaitu kPa (kilopascal).
Jika dikonversi, 1,1 kgf/cm² adalah setara dengan 108 kPa. Jadi jangan bingung jika melihat tutup radiator spesifikasi 1,1 bar diganti dengan 108 kPa karena keduanya sama saja.
Keduanya sama-sama menandakan tekanan yang mampu dihadapi oleh tutup radiator tersebut. Spesifikasi tutup radiator lainnya yang juga bisa ditemui di pasaran ialah 0,9 bar dan 1,3 bar.
Harga dan Jadwal Penggantian Tutup Radiator
Perlu dipahami bahwa tutup radiator bukanlah komponen fast moving yang memiliki jadwal penggantian berkala. Hal ini sedikit berbeda dengan air radiator itu sendiri.
Mayoritas pabrikan menyarankan pemilik untuk melakukan penggantian air radiator setiap interval 40.000 km.
Tapi untuk tutup radiator, tidak ditemukan literatur yang mengharuskannya diganti dalam jangka waktu tertentu. Walau demikian suatu saat tutup radiator pasti akan mengalami kerusakan dan harus diganti yang baru.
Baca Juga: Bengkel Radiator Terdekat, Penolong Saat Ada Kebocoran atau Kerusakan
Sebagai langkah antisipasi, pengguna bisa saja meminta bengkel untuk melakukan pengecekan kondisinya setiap melakukan servis rutin. Penggunaan alat seperti halnya radiator cap tester sangat berguna mengetahui kondisi tutup radiator.
Jika mendapati tutup radiator sudah dalam kondisi tidak prima segera lakukan penggantian. Mengingat harga jual barunya tergolong masih terjangkau.
Tutup radiator Original Equipment Manufacturer (OEM) untuk mobil Low MPV umumnya dijual sekitar Rp150-200 ribuan.
Di samping itu, banyak juga produk aftermarket yang menawarkan keunggulan lebih, misalnya gauge yang menempel langsung di atas tutup radiator.
Penggunaan produk aftermarket boleh-boleh saja asalkan spesifikasinya sesuai. Yang harus dihindari ialah menggunakan produk palsu karena dapat dipastikan kualitas barangnya akan mengecewakan.
Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!