Berita Mobil Sumber informasi Tips dan Trik

Beli Mobil Premium Bekas Jangan Lihat Bodi Mulus, Cek Kilometer!

Premium Bekas

Mobil BMW bekas yang dijual di Astra Autoprima rata rata punya kilometer rendah

Jakarta – Apa yang mendorong para pencari mobil bekas, khususnya mobil premium bekas seperti BMW dan Mercedes-Benz untuk memutuskan mobil yang bakal dibelinya.

Rata rata menjawab mantap adalah kondisi serta kemewahannya. Kondisi mulus tanpa cacat dengan fitur fitur yang masih berfungsi bisa jadi bikin kepincut.

Terus kita balik tanya kepada pemilik mobil premium yang menjual kendaraannya. Apa alasan mereka jual mobil premium dengan kondisi masih segar dan tahun produksi yang masih muda.

Ternyata dari berbagai survey, rata rata pemilik mobil premium atau mobil mewah pakai mobilnya sekitar 3-5 tahun. Setelah itu mereka akan coba ganti dangan keluaran terbaru atau upgrade ke seri paling tinggi dari sebelumnya.

Jadi tidak usah heran kalau main ke showroom mobil bekas, kita temui beberapa mobil sekelas BMW atau Mercedes-Benz keluaran terbaru ada disana. Dan pasti harganya pun tidak main main mahalnya.

Hal tersebut karena mobil premium yang ditawarkan masih dalam kondisi yang istimewa alias masih kelihatan mulus tanpa cacat. Jadi wajar kalau harganya tetap tinggi.

Jumlah Kilometer Penentu Tingginya Harga Mobil Premium Bekas

Premium Bekas

Selain kilometer rendah, kondisi mulus dan semua fitur masih berfungsi dengan baik. Tidak kalah seperti baru

Baca juga: Persiapan sebelum Inspeksi Mobil yang akan Dijual

Namun apakah kondisi mobil mulus serta tahun produksi menjadi penentu tingginya harga mobil premium bekas seperti BMW dan Mercedes-Benz?

Ternyata bukan! Menurut Terry Tham, Branch Manager Astra Autoprima, dalam memberikan kalkulasi harga mobil yang mereka akan beli hal pertama paling dilihat adalah jumlah kilometer.

“Harus diingat, pembeli BMW tidak menjadikan mobil BMW-nya sebagai mobil sehari hari, bisa jadi ini adalah mobil yang kesekian. Artinya, kalau mereka jual biasanya masih dalam angka kilometer wajar, bukan mobil capek,” jelasnya.

Lalu berapa jumlah kilometer wajar untuk sebuah mobil premium. Terry menyebutkan sekitar 12.000 km untuk usia mobil setahun. “Rata rata sekitar 1.000 km per bulan untuk pemakaiannnya. Kalau sudah lebih dari angka tersebut, biasanya kita sebut mobil capek,” gurau Terry.

Jadi, cara paling gampang untuk menilai mobil premium yang akan dibeli maupun yang akan dijual paling pertama adalah mengecek jarak tempuhnya. Baru setelah itu melangkah pada pengecekan kondisi eksterior dan interior-nya.

“Jadi kalau di kami (Astra Autoprima) pertimbangan utama adalah jumlah kilometer. Kalau dapat yang kilometer tinggi atau pemakaian tidak normal, biasanya kita gak akan ambil,” pungkasnya. (Zie)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts