Siap Rebutan Proyek Mobil Pedesaan, Siapa Kuat Dia Dapat?
Jakarta – Rencana pemerintah untuk mebuat mobil pedesaan rupanya masih menempuh jalan panjang. Konsep yang digagas adalah mebuat kendaraan pedesaan yang memudahkan aktivitas masyarakat di daerah. Dengan fungsi sebagai alat angkut hasil pertanian dan perkebunan.
Melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang dimatangkan proyek mobil pedesaan. Tak hanya sendiri, Kemenperin lakukan kerjasama menggandeng Institut Otomotif Indonesia (IOI) membuat sebuah lomba desain .
Dalam lomba tersebut tersaring lima desain prototype terbaik dari 5 institusi pendidikan dan terpilih tiga yang terbaik. Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, langkah ini telah mendapat restu Presiden Joko Widodo terkait proyek mobil ini.
Kemenperin memiliki tiga model alternatif desain mobil pedesaan yang siap diproduksi secara lokal oleh siapapun. Desain kendaraan pedesaan buatan Institut Teknologi Surabaya (ITS), WAPRODES keluar sebagai juara pertama. Sementara sebagai juara kedua, ketiga adalah UNNES Team 1, Universitas Diponegoro.
Tiga model alternatif desain mobil pedesaan ini siap diproduksi secara lokal oleh siapapun. Kendaraan Pedesaan akan dibuat menggunakan komponen-komponen yang berasal dari Industri Kecil Menengah (IKM) dalam negeri.
Tak hanya itu mobil ini juga efesien dalam pemakaian bahan bakar diesel dengan harga ekonomis. Penggarapannya juga bisa dilakukan per daerah, dimana modelnya juga menyesuaikan.
Peruntukan Mobil Pedesaan
IOI yang mendapatkan kepercayaan dari pemerintah khususnya Kemenperin menegaskan kalau mobil pedesaan diperuntukkan untuk petani. Nanti operasinal kendaraannya juga dibatasi, tak seperti kendaraan biasa yang bisa melintasi jalanan.
Kendaraan ini merupakan kendaraan multi guna, yang bisa membantu aktivitas masyarakat pedesaan untuk meningkatkan pertumbuhakn ekonomi didesa.
Presiden IOI, Made Dana Tangkas menekankan bahwa mobil pedesaan nantinya harus bersifat multi fungsi. Mampu melayani berbagai aktivitas dan memenuhi kebutuhan masyarakat pedesaan.
Made mengatakan mobil ini sebaiknya terintegrasi dalam hal produksi dengan tingkat pusat.
“Kendaraan Pedesaan ini seharusnya terintegrasi dalam produksi di tingkat pusat maupun menggunakan kemampuan di daerah, seperti misalnya sebagai body builder atau karoseri,” jelasnya di Jakarta, Rabu (14/12)
Sedangkan terkait mesin, Made Dana Tangkas mengatakan bahwa kapasitas daya pacu dari Kendaraan Pedesaan Indonesia ini diharapkan mesinnya dibawah 1000 cc.
Terbuka kesempatan kepada siapapun yang ingin memproduksi prototipe mobil desa. Namun harganya telah ditentukan sebesar sekitar Rp60 juta per unit.
Jika prototipe sudah dibuat maka akan disebar ke 34 provinsi di seluruh Indonesia untuk dilakukan uji coba.
penyebaran dan uji coba mobil pedesaan di 34 provinsi adalah untuk menunjukan prototipe tersebut kepada IKM di berbagai daerah.
Dengan adanya prototipe di setiap provinsi, maka IKM di berbagai daerah akan mampu membuat dan memasok komponen mobil pedesaan.
“Harga Rp60 juta itu basis produk, nanti tinggal ditambah aksesorisnya. Desain yang dilakukan Kemenperin ini sifatnya open source, jadi produksi bisa di berbagai tempat termasuk di bengkel-bengkel desa,” ungkapnya.
Regulasi Mobil Pedesaan
Berbicara masalah mesin dan transmisi yang akan digunakan pada mobil pedesaan, Menperin mengunngkapkan akan menggunakan mesin dan transmisi yang telah diproduksi di Indonesia.
Melihat hal ini artinya bisa jadi akan menggunakan produk dari pabrikan Jepang yang telah memproduksi mesin dan transmisi di Indonesia. Suplai dua kebutuhan vital ini nantinya akan di berikan untuk mobdes (Mobil Pedesaan).
“Mesin dan transmisi kita akan menggunakan yang telah diproduksi di dalam negeri. Jadi open platform juga menggunakan seluruh komponen dari supplier komponen yang ada,” tambah Airlangga.
Pemenang desain mobdes yang dilombakan harus mengikuti regulasi yang telah ditentukan mulai dari bentuk, mesin, kecepatan kendaraan, harga jual, hingga peruntukkannya. Ini artinya nanti saat dilakukan produksi untuk dikembangkan 1:1 kebutuhan dan kemampuan pengguna bisa terakomodir
Regulasi dalam lomba desain mobil pedesaan meliputi:
1. Bentuk tidak bersinggungan dengan kendaraan yang ada sekarang. (Asumsi dimensi maksimum Length x Width x Height = 3,2m x 1,5m x 1,8m plus gandengan)
2. Penggerak kendaraan bisa 4×4 dan/atau 4×2.
3. Mesin diesel dengan kapasitas 1.000 cc, bisa berbahan bakar biofuel (bio Diesel).
4. Kecepatan kendaraan 50 km per jam.
5. Harga jual kisaran Rp 60.000.000 (OTR).
6. Kendaraan dengan sistem dan konsep perawatan yang sederhana.
7. Desain atau bentuk bodi dan kabin mempunyai kekhasan atau bercorak lokal wisdom.
8. Flatform kendaraan menggunakan frame yang sederhana dan mudah dirakit.
9. Bodi dan kabin mobil mudah dibongkar-pasang dan dengan bahan atau material lokal, ringan dan kuat.
10. Ground clearance minimum 200 mm.
11. Secara total, kendaraan ini mudah dirakit.
12. Desain bentuk kendaraan harus dapat digunakan secara multiguna atau multipurpose. (untuk pertanian, perkebunan, peternakan, pengairan, perikanan, nelayan, dan lain-lain).
13. Sebagai alat angkut orang dan barang.
Nantinya IOI bersama Kemenperin akan memberikan Kendaraan Pedesaan ini sebagai hadiah Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI Ke 72 pada 17 Agustus 2017 mendatang. Dimana sudah berbentuk skala 1:1 yang siap untuk di gunakan. (Dol)