Berita Mobil Sumber informasi

Sejarah Kelahiran Toyota Corolla, Sedan Paling Laris di Dunia (Part I)

Jakarta – Nama Toyota Corolla sudah tidak asing bagi kita. Sedan medium ini sudah lama eksis di Indonesia, dan punya penggemar fanatik. Tidak hanya di Indonesia, Corolla begitu tenar di seluruh dunia.

Tidak heran, sedan legendaris Toyota ini jadi mobil paling laris sedunia pada 2016 lalu. Dari data yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Corolla berhasil terjual sebanyak 13 jutaan unit di tahun tersebut.

Soal performa, Toyota Corolla mungkin masih kalah hebat ketimbang model-model lain. Namun, sedan ini berhasil terjual lebih dari 40 juta unit secara global sejak pertama kali diluncurkan pada 1966. Untuk penggemar balap, Toyota juga merilis Corolla AE86 di pertengahan 1980-an.

Toyota Corolla Generasi 1 (1966-1970)

Toyota Corolla Gen 1 (Foto: Micksgarage)

Corolla pertama kali lahir pada 1966 dengan seri E-10. Desainnya bergaya sedan saloon konvensional. Varian lainnya yaitu coupe empat pintu dengan desain pintu belakang fastback dengan nama Corolla Sprinter.

Lahirnya sedan ini sebenarnya menggantikan Publica, yang desainnya dianggap aneh. Corolla muncul sebagai rival Citroen 2CV di wilayah Eropa. Toyota memproduksi Corolla di Australia pada 1966 kemudian masuk ke Amerika pada 1968.

Sumber tenaga berasal dari mesin bensin 1.100 cc dengan pilihan transmisi manual 4-percepatan dan 2-percepatan otomatis. Output yang dihasilkan yaitu 60 dan 78 HP.

Toyota Corolla Generasi 2 (1970-1974)

Toyota Corolla Gen 2 (Foto: Micksgarage)

Raksasa otomotif Jepang memperbaharui desain Corolla pada seri E-20 sesuai dengan tren era 70-an. Sedan ini mendapat tambahan grill depan dan wheelbase yang lebih panjang. Corolla generasi II meluncur dengan beberapa opsi, yaitu sedan empat pintu, sedan dua pintu, lalu estate.

Beragam aspek teknis diperbaiki. Karakter suspensi depan juga ikut disempurnakan. Corolla E-20 hadir dengan beberapa pilihan mesin yakni 1,2 liter, 1,4 liter, dan 1,6 liter yang semuanya bensin. Tenaga yang dihasilkan antara 68 sampai 110 HP.

Pada era ini Corolla mencatatkan peningkatan penjualan, dan menjadi terlaris kedua sedunia pada 1974. Jepang dan Amerika Serikat jadi Negara dengan penjualan terbesar.

Toyota Corolla Generasi 3 (1974-1983)

Toyota Corolla Gen 3 (Foto: Micksgarage)

Eksistensi Corolla generasi ketiga ini cukup lama, mampu bertahan hingga hampir satu dekade. Desainnya sebagaimana dikutip Micksgarage terlalu sederhana dan bobotnya lebih berat ketimbang Honda Civic dan VW Golf yang menjadi rival utama. Pada Corolla gen 3 hadir dalam tipe E30 sampai E70

Namun demikian, tenaganya meningkat signifikan. Mesin 2T-G menghasilkan 124 HP dan versi termurahnya menghasilkan tenaga 55 HP. Corolla didukung teknologi hemat BBM Lean Burn yang membuatnya paling maju di era 80-an.

Corolla E70 mengalami facelift signifikan, sekaligus mengakhiri era Corolla berpenggerak roda belakang. Generasi sedan RWD Toyota yang terakhir ditutup oleh AE86.

Toyota Corolla Generasi 4 (1983-1987)

Toyota Corolla Gen 4 (Foto: Micksgarage)

Masa keemasan Corolla hadir pada model E80. Di era ini Corolla sudah memakai penggerak roda depan dan desain yang boxy. Popularitasnya semakin melesat dengan penjualan mencapai 3,3 juta unit.

Tidak hanya merilis sedan saloon, Toyota juga memperkenalkan versi sport atau performa dari Corolla dalam wujud AE86. Mobil dengan julukan Trueno tersebut berhasil memenangkan Rally Portugal di tahun 1985, mengandalkan penggerak roda belakang peninggalan generasi sebelumnya.

Toyota Corolla AE86 (Foto: Micksgarage)

Corolla E80 dipersenjatai mesin 1,3 liter dengan output 69 HP, 1,6 liter 84 HP, dan yang terbesar 1,6 liter 16 valve 124 HP. Pada beberapa negara tersedia mesin diesel dengan output 58 HP.

Toyota Corolla Generasi 5 (1987-1991)

Toyota Corolla Gen 5 (Foto: Micksgarage)

Pihak Toyota mengubah total sosok Corolla menjadi hatchback di era E90. Corolla juga tersedia dalam versi performa dengan nama Sprinter. Versi sedan tetap hadir, tapi bukan sebagai model utama Corolla.

Toyota merancang Corolla sebagai hot hatch, alias hatchback dengan performa diatas rata-rata. Mesin 1,6 liter dengan lubang intake besar menghasilkan tenaga 129 HP. Sayangnya, ubahan ini membuat penjualan Corolla di Eropa terlalu kecil. (dol)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts