Berita

Punya Teknologi Hybrid, Aion Masih Fokus di EV

Yogyakarta – Sebagai salah satu produsen asal China, Aion mengaku juga memiliki mobil dengan teknologi hybrid yang sudah dijual.

Teknologi hybrid yang dimiliki Aion bisa saja untuk segera dibawa ke Indonesia jika pasarnya memang berkembang.

Hal ini dikatakan Metta Yunita, Head of Marketing Aion Indonesia di Yogyakarta, Kamis (6/2/2025) di sela media drive Aion V.

hybrid aion v

“Kita (Aion) punya barangnya (hybrid). Kalau pasarnya semakin seksi, kenapa enggak (membawa produk hybrid),” ujarnya.

Metta mengatakan jika mobil dengan teknologi hybrid sebenarnya cocok kepada masyarakat yang ingin transisi dari mesin bensin ke listrik.

Baca juga: Aion Y Plus Sekarang Punya Android Auto, Bisa Didapat Gratis di Diler

Teknologi hybrid ini dirasa lebih cocok bagi masyarakat yang masih merasa ragu dengan kendaraan elektrifikasi murni.

“Hybrid menurut saya adalah transisi buat orang yang ragu dengan EV makanya lari ke hybrid. Makin maraknya perbedaan powertrain yang ada, better dari ICE efisiensi lebih baik,” jelas Metta.

Walaupun sudah memiliki teknologi hybrid, namun Aion menegaskan untuk tetap fokus pada kendaraan listrik murni di Tanah Air.

hybrid aion v

“Untuk Hyptec sendiri memang diposisikan sebagai mobil listrik yang premium tapi tetap dengan harga yang kompetitif,” kata Metta.

Jika mengacu pada situs resmi GAC, teknologi hybrid yang digunakan memakai mesin berkapasitas 2.000 cc, 4 silinder, atkinson cycle bertenaga 138 hp dengan torsi 180 Nm.

Mesin tersebut dipadukan motor listrik bertenaga 134 kW yang dapat menghasilkan torsi tambahan hingga 300 Nm.

Baca juga: Kenalan dengan Kulkas di Aion V, Punya Tiga Fungsi

Catatan konsumsi BBM yang dirilis dalam situs tersebut mencapai 20,8 km/liter yang tak disebutkan untuk penggunaan dalam kota atau luar kota.

Kendaraan hybrid tersebut digunakan di GAC Aion Emkoo yang merupakan sebuah SUV dengan desain agresif dan juga sporty dengan banyak lekukan di bagian bodinya.

GAC Emkoo merupakan mobil berpenggerak roda depan yang mengandalkan transmisi otomatis DHT.

Penulis: Rizen Panji
Editor: Santo Sirait

Rizen Panji

Pikirannya selalu dipenuhi oleh mobil buatan Jerman, Swedia, dan Prancis dengan tahun produksi di bawah 2000. Jangan lupa, mesin yang bersemayam di dalam kap mesin tentunya harus 6 silinder guna memompa adrenalin ketika dikendarai. It's not about the miles per gallon, but it's about the smiles per gallon

Related Posts