Berita Mobil

Perang MPV Murah: Wuling Kalahkan Xpander di Bulan Perdana!

Wuling-vs-Xpander-Carmudi

Penulis: Bagja Pratama

Jakarta – Perang China vs Jepang. Perang MPV Murah. Perang yang sebenarnya tidak ingin dilakukan namun mau tidak mau harus terjadi dengan sendirinya, ketika dua-duanya berani masuk ke segmen terpanas di Tanah Air, low MPV.

Dua merek yang akhirnya benar-benar memanaskan peta persaingan low MPV di Tanah Air. Antara sang kuda hitam sekaligus pendatang baru Wuling Confero versus si pendatang baru yang world premiere di Indonesia, Mitsubishi Xpander.

Wuling Sadar Segmen Low MPV di Indonesia Terkenal Ganas

Mungkin satu tahun yang lalu Wuling tidak pernah bermimpi untuk bisa banyak bicara di pasar otomotif Indonesia. Apalagi mobil pertama yang disiapkan bakal dihadang oleh sekian banyak mobil sejenis yang jauh lebih mapan.

Sudah ada nama besar Avanza-Xenia, gentar? Pasti. Belum lagi nama besar Honda Mobilio dan Suzuki Ertiga yang memang tidak bisa dianggap remeh. Ditambah lagi rencana dan gembar-gembor kemunculan Mitsubishi Xpander.

Dan bisa apa merek China yang tidak punya sejarah baik di Indonesia, pendatang baru, merek baru, bahkan mobilnya juga benar-benar baru, mau coba-coba bertarung di pasar low MPV Tanah Air yang terkenal ganas?

Mungkin atas pemikiran itu Wuling serius mempersiapkan dirinya untuk bertarung. Mempersenjatai diri dengan senjata apapun yang bisa digunakan, selain tentu saja harga jual yang selalu lebih murah.

Namun, mereka benar-benar sadar, harga murah saja sangat tidak cukup di Indonesia. Sudah banyak korban yang hanya mengandalkan harga murah tewas begitu saja. Lalu apa lagi?

Wuling yang Terus Tertutup Bayang-Bayang Mitsubishi

Wuling coba berinvestasi lebih dengan membuka pabrik di Indonesia. Meski mereka juga pasti sadar, low MPV lainnya juga sudah sama-sama punya pabrik dan dibuat di Indonesia–termasuk Mitsubishi Xpander.

Ya, nama terakhir ini sepertinmya yang realistis bisa diajak bersaing head to head, dibanding Wuling sok-sokan untuk menantang Avanza-Xenia, Ertiga dan Mobilio. Karena cuma Xpander yang sama-sama pendatang baru, model baru dan juga pabrik yang baru.

Meski Wuling sadar lagi. Dari segi promo dan pemberitaan tentu saja kalah dengan Mitsubishi Xpander yang mereknya, yakni Mitsubishi, sudah punya jam terbang lebih lama di pasar otomotif Tanah Air.

Benar saja. Sejak tahun lalu, nama Wuling seolah terkubur dan tertutupi oleh bayang-bayang rencana kehadiran Mitsubishi Xpander. Namun, Wuling tidak bergeming dan terus menyempurnakan diri serta yang paling sulit, mengajak (lagi) masyarakat untuk percaya merek China.

Hasilnya? Tentu diluar dugaan semua pihak. Bahkan sampai pameran GIIAS 2017 pun, nama Wuling masih sulit didengar kecuali kita benar-benar mencarinnya sendiri. Semua tertutupi oleh gembar-gembor World Premiere Mitsubishi Xpander.

Tidak berhenti, Mitsubishi terus ngegas dengan menggembar-gemborkan angka pemesanan Xpander yang kabar terakhir sudah mencapai puluhan ribu. Wuling? Ah, saya saja lupa berapa total pemesanan MPV Cihna ini sampai saat ini.

Tapi data dan fakta ternyata berbicara lain. Masuk bulan Oktober 2017 ini, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) akhirnya merilis data penjualan segmen low MPV, dimana Wuling dan Xpander sudah tercantum di dalamnya.

Strategi Produksi Menentukan Hasil Wuling vs Xpander

Penjualan wholesales, dari pabrik ke delaer-dealer sudah bisa dihitung penuh pada September 2017, bulan perdana kedua low MPV ini resmi bertarung di segmen otomotif Tanah Air. Keduanya juga sama resmi diluncurkan pada Agustus 2017.

Sama-sama punya pabrik baru, jarak pabriknya juga berdekatan. Mitsubishi punya pabrik yang bisa memproduksi 60 ribu Xpander setahun untuk pasar Indonesia. Artinya, setiap bulan ada sekitar 5.000 unit yang siap dikirim ke konsumen.

Xpander

Mitsubishi Xpander. Foto/Carmudi Indonesia

Sementara Wuling, saat ini pabriknya memiliki kapasitas produksi terpasang 120.000 unit mobil per tahun. Dua kali lipat dari Mitsubishi Xpander.

Namun, untuk real produksinya mungkin bisa kita samakan, karena tentu saja itu kapasitas maksimal dan tidak mungkin digunakan semua.

Pabrik Wuling

Pabrik Wuling di Indonesia siap beroperasi. Foto/Carmudi Indonesia.

Jadi, keduanya sebenarnya sama siap untuk memproduksi mobil-mobil barunya guna memenuhi permintaan konsumen yang sebenarnya tidak pernah mau menunggu mobilnya lama-lama untuk sampai di garasi rumah.

Namun, Wuling sepertinya lebih mampu mendistribusikan unit-unitnya lebih banyak dari Mitsubishi, meskipun secara jumlah dealer pun masih sangat-sangat kalah jauh dari Mitsubisi.

Wuling tercatat berhasil menjual Confero sebanyak 1.391 unit sementara Mitsubishi Xpander 1.096 unit.

Angka tersebut bisa jadi merupakan sinyal kalau Wuling sangat siap untuk bertarung di pasar otomotif Tanah Air. Meski tetap saja, hasil bulan perdana tersebut bisa melecut semnagat Mitsubishi karena harga diri yang tercoreng di awal kelahiran Xpander.

Sudah sangat optimis, dilengkapi dengan promosi gila-gilaan, persiapan dealer yang fantastis dengan pembukaan cabang di mana-mana, serta show off pabrik baru yang megah, nyatanya tak membuat Xpander digdaya melawan Confero di bulan perdana.

“At least kita happy dengan pencapaian sekarang. Kita sebagai brand baru, yang sebelum launching, sebelum datang ke Indonesia, itu orang nggak pernah tahu yang namanya Wuling,” komentar Brand Manager Wuling Motors Indonesia, Dian Asmahani.

Wuling Harus Terus Merawat Kepercayaan Masyarakat

Wuling bakal jadi ancaman? Belum tentu dan mereka pun pasti tau diri dan berfikir demikian. Hanya coba memberikan yang terbaik, sebab urusannya kepercayaan yang sedang dibangun kembali, penuh sorotan. Salah sedikit saja, habis merek ini.

Jadi, energi dan fokus Wuling tentu saja tidak akan sejauh untuk menggulingkan Avanza, juga Xenia, serta Mobilio dan Ertiga. Sebagai anak baru, sudah bisa melangkahi Xpander, sudah cukup lah.

Meski masih menurut data GAIKINDO, sebenarnya hanya mengalahkan Avanza saja yang akan dianggap mengkhayal. Dengan penjualan sebanyak 8.083 unit sepanjang September 2017, Avanza mustahil dikalahkan–bahkan oleh mobil manapun yang dijual di Indonesia.

Tapi kalau melihat urutan di bawahnya, Xenia terjual sebanyak 3.115 unit, diikuti Suzuki Ertiga dengan 2.713 unit dan Honda Mobilio dengan angka 2.031 unit, rasanya bulan-bulan kedepan bisa saja Wuling kembali mencuri perhatian.

Setidaknya, sebagai pendatang yang benar-benar baru, dengan merek yang diragukan, dengan kualitas yang kerap dicibir, Wuling bisa menempatkan Confero di jajaran top 5 low MPV terlaris di Indonesia.

1. Toyota Avanza 8.083 unit
2. Daihatsu Xenia 3.115 unit
3. Suzuki Ertiga 2.713 unit
4. Honda Mobilio 2.032 unit
5. Wuling Confero 1.391 unit
6. Mitsubishi Xpander 1.096 unit
7. Nissan Grand Livina 570 unit

Editor: Bagja Pratama

 

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts