Berita Tips dan Trik

Penyakit yang Bisa Timbul Akibat Menyetir Terlalu Lama 

Banyak bahaya penyakit yang bisa muncul akibat menyetir terlalu lama (Foto: Autocar)

Ternyata duduk di belakang kemudi selama berjam-jam akhirnya bisa segera berdampak pada kesehatan Anda. Karena duduk terlalu lama, akan memunculkan beberapa penyakit usai menyetir. Kita jangan mengabaikan kondisi kebugaran karena menyetir terlalu lama.

Bagi para car enthusiasm dan sebagian pengemudi, tidak ada yang paling menyenangkan dari sebuah kebebasan berada di jalan raya. Hanya ada Anda dan aspal yang menguji ketahanan ban mobil sepanjang perjalanan ratusan kilometer.

Sayangnya, karena tuntutan profesi atau jarak rumah yang jauh, banyak pengemudi di Tanah Air cenderung mengabaikan beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa tubuh mereka dalam kondisi terancam kesehatannya.

Mungkin bila sekedar kelelahan, kita bisa menepi sejenak untuk beristirahat memulihkan stamina. Namun bila sudah muncul penyakit dalam tubuh, ini tandanya kita perlu memeriksakan diri ke dokter dan melakukan pengobatan untuk memulihkan kondisi.

Bila kesehatan terganggu, ini malah berpotensi menimbulkan risiko lebih besar terutama saat kalian mengemudi. Fokus berkendara bisa menurun sehingga mengurangi tingkat keselamatan. Jangan sampai, gangguan kesehatan ini malah memunculkan bahaya baru akibat kita hilang konsentrasi.

Berikut ini merupakan beberapa gejala bahwa kesehatan Anda mulai memburuk akibat terlalu lama mengemudi roda empat atau lebih.

Penyakit Nyeri Sendi dan Sakit Punggung Kronis Akibat Lama Menyetir

Setiap orang pasti memiliki daya tahan tubuh yang berbeda-beda. Setiap pengemudi pun tentu akhirnya dapat berbeda-beda dalam menangkap gejala penyakit yang timbul. Hal yang cukup jamak dialami pengemudi yaitu mengalami nyeri sendi dan sakit punggung akibat duduk dalam waktu lama.

Duduk setiap hari di jok belakang kemudi dengan berbagai getaran -terutama pengemudi truk- adalah contohnya. Bila diabaikan, bukan tidak mungkin mengalami sakit punggung kronis. Sakit punggung atau sakit pinggang ini bisa juga disebabkan karena kurang minum.

Pegal dan nyeri juga bisa muncul karena saat duduk terlalu lama tidak mendapatkan dukungan yang baik dari tulang belakang. Untuk mengatasinya, pastikan posisi duduk ketika mengemudi sudah senyaman mungkin. Sesuaikan jarak antara kursi dan roda kemudi, kemudian juga paha nyaman dengan sudut lutut lebih selonjor.

Jadi, jika Anda mengalami sakit badan kronis akibat mengemudi terlalu lama, terutama di bagian belakang dan bagian bawah tubuh, pastikan segera pergi ke dokter. Anda juga perlu beristirahat sejenak selama proses penyembuhan agar lebih cepat bugar.

Meskipun sang dokter mungkin bisa meresepkan beberapa obat yang akan mengurangi rasa sakit, namun tetap harus dibarengi dengan mencoba berolahraga dan bergerak fisik sekitar 30 hingga 45 menit. Olahraga ringan ini bisa dilakukan kapan pun Anda bisa, karena kegiatan ini bisa memberikan kelegaan yang luar biasa. Jangan lupa, untuk tetap rutin mengkonsumsi air minum setidaknya 2,5 liter dalam sehari.

Kurang Istirahat

Tidur saat perjalanan jauh perlu dilakukan setelah mengemudi selama 4 jam

Banyak supir truk menderita susah tidur atau bahkan insomnia. Kondisi ini tidak hanya tidak nyaman, namun juga sarat akan potensi yang berbahaya. Tingkat kebugaran tubuh pun menurun karena sulit untuk beristirahat. Kalian yang membawa mobil pribadi pun bisa juga mengalaminya apabila mengemudi jarak jauh sambil diburu waktu.

Saat tubuh sudah sangat lelah, bukan tidak mungkin rasa kantuk tiba-tiba saja datang menyerang. Microsleep yang hanya beberapa detik ini menjadi salah satu penyebab kecelakaan di jalan raya. Misalnya, pengemudi bisa tiba-tiba mengangguk saat mengemudi karena kurang tidur.

Menurut Data Korlantas Polri tahun 2016 sebanyak 41% lebih kecelakaan disebabkan karena pengemudi atau pengendara mengalami kelelahan dan mengantuk. Angka tersebut harus disikapi dengan serius jika Anda diharuskan mengemudi selama berjam-jam.

Jika Anda tidak tidur nyenyak di malam harinya, segera bicarakan dengan dokter. Studi juga menunjukkan bahwa sleep apnea akan timbul akibat getaran mesin yang sering diterima pengemudi. Gejala lainnya adalah kombinasi nyeri punggung. Namun jangan khawatir, metode diet dan olahraga dapat membantu meringankan gejala ini.

Kelelahan

Situasi mengemudi dalam waktu yang cukup lama bukan tidak mungkin menimbulkan kelelahan. Terlebih, bila kalian mengemudi di jalan dalam kondisi lalu lintas macet sehingga ditambah dengan kebosanan yang melanda. Bagi sebagian orang, kondisi yang mudah mengalami kelelahan berkaitan dengan beberapa kondisi seperti tidur yang tidak memadai dan aktivitas jantung yang lemah.

Jika Anda memiliki sleep apnea, akan sangat wajar jika Anda merasa lelah sepanjang hari. Kebanyakan pengemudi jarak jauh (perorangan, truk atau bus malam) yang tidak memiliki waktu untuk banyak bergerak, mengakibatkan mereka memiliki tingkat energi rendah (mudah kelelahan).

Untuk mengatasi hal ini, cobalah mulai berolahraga sekitar 15 atau 30 menit setiap hari. Dengan berolahraga ringan ini jantung akan berdetak dan memompa lebih cepat. Olah raga ini bukan hanya akan membantu menurunkan berat badan, bahkan akan membuat Anda merasa bugar.

Berolahraga akan dapat membuang beberapa endorfin yang sangat dibutuhkan dalam tubuh Anda, meningkatkan rentang kebugaran hidup kamu. Bila tidak punya banyak waktu, kalian cukup dengan melakukan senam-senam ringan saat beristirahat untuk meregangkan otot yang kaku dan bisa mengurangi kemungkinan terkena penyakit kardiovaskular atau jantung.

Kegemukan dan Penyakit Jantung Akibat Menyetir

Kegemukan bisa saja terjadi jika Anda memiliki pekerjaan yang menuntut Anda untuk mengemudi dalam jangka waktu yang lama. Bisa kalian lihat sendiri, para pengemudi truk atau bus rata-rata memiliki kelebihan berat badan atau obesitas. Bentuk fisik seperti itu diakibatkan karena jarang melakukan olah raga atau perenggangan.

Dikutip dari The Sun, para ilmuwan dari Australian Catholic University’s Institute for Health and Ageing di Sydney, New South Wales menyebutkan, mengemudi lebih dari satu jam per hari bisa menambah bobot tubuh 2,3 kg lebih berat dari mereka yang hanya menghabiskan kurang dari 15 menit di dalam mobil setiap harinya. Kegemukan ini berpotensi menambah masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan diabetes.

Jika Anda tidak berolahraga dan tidak pernah melakukan gaya hidup sehat, wajar bila Anda mengalami berat badan yang berlebih dalam waktu singkat. Banyak makan makanan cepat saji, menjadi faktor utama penyumbang berat badan yang berlebih atau obesitas.

Maka saat mendapati kalian mulai kegemukan, saat itu pula waktu yang tepat untuk mengubah gaya hidup Anda. Berolahraga lebih banyak dan makan makanan yang lebih sehat bisa membuat tubuh lebih bugar. Kegemukan pun bisa diatasi dengan mengubah gaya hidup dan mengatur pola makan.

Agak sulit memang bagi kalian yang dituntut untuk mengemudi dalam waktu lama untuk memiliki pola makan yang teratur dan sehat. Bila perlu, konsultasi ke dokter untuk mendapat jenis multivitamin yang tepat dan ideal demi menjaga tubuh tetap bugar.

Tekanan Darah Tinggi

Stres saat mengemudi bisa diatasi dengan mudah (Foto: Cofused.com)

Semakin banyak waktu yang Anda habiskan di jalan raya tanpa banyak melakukan gerakan, semakin lambat juga darah yang bergerak di sekitar tubuh. Belum lagi ditambah oleh faktor lainnya, seperti terlalu banyak waktu untuk berpikir dan harus terus waspada terhadap segala sesuatu yang akan terjadi di sekitar Anda. Sebagai pengemudi biasa juga dapat membuat tekanan darah menjadi bertambah.

Stres akibat fokus pikiran berlebih ditambah gaya hidup yang kurang sehat dari pola makan menjadikan penyebab munculnya tekanan darah tinggi. Penyakit akibat tekanan darah tinggi karena menyetir terlalu lama ini patut diwaspadai, karena bisa menjadi penyebab sakit jantung atau stroke. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, bicarakan dengan dokter dan mulailah minum obat yang diperlukan oleh tubuh Anda.

Belum lagi, beberapa penyakit yang mungkin dapat dialami karena mengemudi dalam jangka waktu yang lama. Yang terpenting adalah mengubah gaya hidup Anda dan jadilah lebih aktif. Hindari segala bentuk junk food yang telah Anda konsumsi secara teratur sebelumnya.

Jangan lupa untuk rutin minum air putih lebih banyak seperti yang disarankan oleh para ahli medis. Untuk tekanan darah tinggi yang berkaitan dengan stres, ada baiknya juga jika Anda banyak melakukan kegiatan meditasi dan relaksasi pikiran. Kegiatan ini terbukti dapat mengurangi stres saat di jalan raya.

Penulis: Yongki

Editor: Lesmana

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts