Berita

Mungkinkah Menciptakan Industri Otomotif Hijau di Indonesia?

Industri Otomotif tak pelak lagi memang menjadi salah satu kontributor utama terjadinya pencemaran udara. Emisi gas buang yang dihasilkan dari knalpot kendaraan, baik roda empat dan roda dua, merupakan salah satu faktor penyebab emisi rumah kaca. Pertumbuhan kendaraan yang begitu cepat dan tak diiringi dengan penambahan ruas jalan, membuat kemacetan semakin bertambah parah.

Dampak kemacetan menimbulkan kerugian yang cukup parah, baik dari segi materi maupun non materi. Hal inilah yang membuat para pelaku industri otomotif berinisiatif untuk menciptakan produk yang semakin ramah lingkungan, meskipun mereka menyadari kalau kemacetan merupakan sesuatu yang tak bisa dihindari dan akan selalu terjadi di kota-kota besar.

Peran Pemerintah dalam Menciptakan Industri Otomotif Hijau

Dalam acara diskusi yang dilakukan Forum Wartawan Otomotif (Forwot) dan mengambil tema Curhat Otomotif 2016, ‘Menuju Industri Otomotif Indonesia Semakin Hijau,’ Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemeperin RI) yang diwakili oleh Ir. Yan Sibarang Tandiele M.Eng, Kasubdit Industri Komponen Kemenperin RI, menyatakan kalau pemerintah sudah berperan aktif untuk menciptakan industri otomotif hijau di Indonesia.

“Pemerintah sudah menyiapkan road map, sebuah rencana jangka panjang hingga 2025 mendatang. Pada awalnya memang di mulai dari kendaraan yang hemat bahan bakar, dan sudah dilakukan sejak 2013 lalu, ketika mengeluarkan kebijakan mobil LCGC (Low Cost Green Car).  Permasalahan yang ada saat ini adalah mengenai konsistensi, apakah mau menjalankan kebijakan industri otomotif yang ramah lingkungan atau tidak,” ungkapnya.

industri otomotif hijau

Para pembicara dalam diskusi industri otomotif hijau

Sedangkan menurut Walhi, sebagai lembaga pemerhati lingkungan di Indonesia, peran pemerintah untuk menciptakan industri otomotif hijau sangat vital, tapi yang terpenting adalah mengatasi kemacetan. Salah satunya adalah dengan membuat kebijakan yang jelas mengenai pembatasan kendaraan bermotor, sehingga orang-orang akan beralih untuk menggunakan transportasi publik.

Kesiapan Gaikindo untuk Menciptakan Industri Otomotif Hijau

Esensi dasar dari para pelaku usaha adalah melihat keterkaitannya dengan kebijakan kementerian, di mana mereka akan mengikuti jika memang bisa direalisasikan secara ekonomis sesuai dengan produk akhir yang dihasilkan, dalam hal ini green product. “Daya beli masyarakat akan membuat fleksibilitas dari pilihan teknologi. Jika teknologi sudah tersedia, tapi apakah cocok atau tidak untuk diterapkan?” ujar Budi Prasetyo Susilo, Staf Ahli II Gaikindo.

industri otomotif hijau

Budi Prasetyo Susilo, Staf Ahli II Gaikindo, memaparkan mengenai industri otomotif hijau

Untuk menuju ke sebuah platform secara global, dibutuhkan masa transisi yang cukup, sehingga antara ekonomi dan industri bisa berjalan secara beiringan. Namun, dibutuhkan adanya sebuah kebijakan yang pasti dan komprehensif. “Untuk menuju green product, industri otomotif sudah siap, karena kami memproduksi dan tinggal sesuai dengan pesanan yang diinginkan,” tandas Noegardjito, Sekretaris Umum Gaikindo.

Galih Rachdityo

Memulai karir sebagai jurnalis otomotif di media cetak MODIF dan Classic+ pada akhir 2007. Sempat beralih menjadi jurnalis olahraga pada akhir 2010 di media online, bolanews.com. Terhitung sejak akhir September 2014, bergabung dengan tim editorial Carmudi Indonesia sebagai content writer yang mengulas berita-berita otomotif terkini. E-mail: galih.rachdityo@carmudi.co.id

Related Posts