Mobil Listrik Hyundai Ioniq Bakal Diproduksi di Indonesia?
Tangerang – Tanpa hingar bingar mobil listrik Hyundai Ioniq resmi mengaspal d Indonesia. Hyundai Ioniq yang dipasarkan dibawa langsung dalam bentuk utuh atau Completely Build Up (CBU) dari Korea Selatan. Diimpornya Hyundai Ioniq lantaran memang belum bisa diproduksi di dalam negeri. Sampai saat ini, Hyundai belum mempunyai fasilitas produksi untuk mobil listrik.
Akan tetapi bukan tidak mungkin Hyundai Ioniq bisa diproduksi di Indonesia. Apalagi sekarang ini PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) tengah membangun pabrik untuk memproduksi mobil Hyundai untuk dipasarkan di Indonesia.
“Sementara akan diimpor dari luar negeri, tapi mungkin nantinya bisa diproduksi di sini (Indonesia),” Sung Jong Ha, President Director of Hyundai Motors Indonesia (HMI), di sela acara peluncurkan GrabCar Elektrik, di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (27/1/2020).
Tapi, lanjut dia, memproduksi mobil secara lokal tidak serta merta karena sudah ada pabrik. Sung Jong Ha mengatakan ada faktor lain yang perlu dikaji lagi supaya mobil dinyatakan bisa dan siap diproduksi lokal.
“Produksinya (Hyundai Ioniq) di Indonesia akan bergantung pada permintaan, kalau permintaannya kami rasa cukup besar di Indonesia kami bisa produksi mobil itu,” terang Sung Jong Ha.
Ketika ditanya seberapa besar permintaan yang diperlukan supaya mobil bisa diproduksi lokal, dirinya menjawab jika jumlahnya tidak mengacu hanya dari Indonesia saja tapi juga di negara tetangga
“Sebenarnya kombinasi permintaan di Indonesia dan dari negara lain, pasar ASEAN lebih tepatnya. Tapi market mobil listrik di Indonesia sangat positif, sangat menjanjikan. Sebab pemerintah Indonesia sudah mulai fokus ke kendaraan listrik. Jadi kami sejalan dengan kebijakan pemerintah, kami akan membuat pabrik kami,” pungkasnya.
Pembangunan Pabrik Hyundai Terbagi Dua Tahap
Keseriusan Hyundai menggarap pasar otomotif di Indonesia ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara pemerintah Indonesia dengan Hyundai Motor Company. Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Chung Eui-sun pada November 2019 lalu.
Lewat Nota Kesepahaman itu, Hyundai Motor Company (HMC) berencana menggelontorkan investasi sebesar 1,5 miliar dolar AS atau sekira Rp21,7 triliun.
“Investasi sebesar itu adalah untuk pembangunan pabrik (baru) Hyundai sebanyak dua tahap. Tahap pertama untuk produksi 2020, sedangkan tahap kedua mulai 2021,” kata Bahlil pada kesempatan yang sama.
Menariknya, investasi Hyundai di Indonesia ditambah 500 juta dolar AS atau sekira Rp7 miliar. Nantinya dana sebesar itu akan digunakan untuk memperlebar jaringan penjualan di dalam negeri.
Rencana Hyundai berinvestasi di Indonesia sudah menjadi bahan pembicaraan sejak lama. Baik pemerintah maupun pihak Hyundai sudah sering sekali melakukan pertemuan.
Hyundai akan membangun pabrik perakitan mobil di atas tanah seluas 77,6 hektar berlokasi di kawasan Industri, Kota Deltamas, Bekasi, Jawa Barat. Selain membangun pabrik, produsen mobil asal Korea Selatan itu juga berencana memanfaatkan fasilitas tersebut untuk memproduksi mobil listrik.
Penulis: Santo Sirait
Editor: Dimas