Mobil Bekas LCGC Merek Toyota Agya Masih Banyak Diburu
Penulis: Endara Darata
Jakarta – Pasar mobil bekas rupanya masih cukup banyak diminati bagi pencari mobil, namun saat ini yang cukup membantu dalam hal penjualan adalah mobil jenis “city car” di kelas LCGC. Ya, memang tren mobil bekas jenis city car masih paling banyak porsinya ketimbang mobil keluarga seperti MPV.
Alasannya karena jenis mobil ini berukuran kompak, lebih banyak diminati anak muda, pembeli pertama atau keluarga muda. Tak menutup kemungkinan juga penjualan mobil bekas LCGC model “tujuh penumpang” juga cukup bannyak.
Karena meskipun lebih panjang mobil ini masih di bilang cukup kompak sebagai mobil 7 penumpang. Di Indonesia mobil LCGC ada beberapa merek dan tipe yang kesemuanya melakukan persaingan yang cukup ketat.
Harga yang murah menjadi salah satu alasan orang untuk membeli mobil jenis ini, apalagi mobil bekasnya. Ambil contoh Brio Satya (2014) dibanderol mulai Rp70-120 jutaan banyak dicari karena desainnya serta biaya perawatan dan suku cadangnya murah dan terjangkau.
Menurut Rizky, Sales Supervisor Mobil 88 Kalimalang, Jakarta – Timur, Agya merupakan mobil yang paling laris dipasaran. Alasan yang paling banyak diungkapkan konsumen karena pada kap mesin dan pintu bagasi tertempel logo tiga oval (Toyota). Tak terlalu terlihat kalau ini mobil LCGC, tak seperti merek lain. Meskipun sebenarnya masalah logo bisa diganti.
Rizky menambahkan bahwa pemesanan pada mobil ini lebih banyak jika dibandingkan dengan Ayla, Brio, Mirage, dan sebagainya.
“Toyota Agya memiliki perbandingan yang signifikan untuk pasar mobil bekas jika dibandingkan sodara kembarnya, ya 4 banding satu lah. Sebagai contoh, dalam 1 minggu mobil Agya dapat terjual 4 unit, sedangkan merek lain hanya berhasil terjual 1 unit,” ujar Rizky.
Kebanjiran Pesanan Mobil LCGC
Pihaknya kebanjiran order untuk mobil kelas ini. Pertama tetap dipegang oleh Toyota dengan Agya, kedua Daihatsu dengan Aylanya, Ketiga Honda dengan Brionya.
“Sebenarnya pemesanan Honda Brio di kami lumayan cukup banyak, namun untuk mencari unit ini agak sedikit susah. Orang menjual Used Car ini tidak sebanyak Agya maupun Ayla. Mungkin harga yang cukup terjangkau, serta teknologi, dan fitur yang lebih canggih untuk mobil produksi tahun 2014-2016 ini, membuat sebagian orang yang memahami lebih tertarik dengan mobil ini,” ungkapnya.
Penjualan dan pemesananan mobil bekas dimobil 88 mengalami peningkatan, dari bulan Juli sampai dengan bulan ini terus mengalami grafik penjualan yang terus meningkat. Salah satu yang mendongkrak peningkatan grafik penjualan yaitu pasar mobil LCGC.
“Mobil LCGC Agya dan Ayla dikami tetap stabil, pemesanan banyak dan orang yang menjualnya relatif lebih banyak dibandingkan dengan Brio. Sehingga untuk mobil ini kami masih mudah untuk mencari dan menjualnya kembali,” tutupnya.