Minim Kelemahan, Mitsubishi L300 Melegenda Hingga Nyaris Tiga Dekade
Mitsubishi L300 merupakan salah satu pick up yang melegenda di Indonesia. Kendaraan niaga ringan ini modelnya seolah ‘abadi’ sejak meluncur pada 1980-an silam. Dengan minimnya kelemahan, Mitsubishi L300 menjadi legenda hidup yang tetap eksis hingga sekarang.
L300 telah memiliki sejarah panjang sebelum masuk ke Indonesia. Untuk versi global, L300 dijual sebagai Delica dan sempat berlaga di ajang balap bergengsi. Masuk ke Indonesia sebagai L300, kendaraan ini dipercaya untuk angkutan barang dan penumpang.
Uniknya, beberapa tahun lalu Mitsubishi merilis Delica sebagai sebuah MPV premium untuk segmen menengah atas. Di saat yang sama, L300 juga tetap dijual sebagai kendaraan niaga. Padahal, kedua model ini punya moyang yang sama namun kini nasibnya berbeda.
Mitsubishi L300 saat diluncurkan, mempunyai 2 varian, pertama adalah mobil dengan bahan bakar solar dan yang kedua menggunakan bensin. Sayangnya, varian bensin kalah pamor dibandingkan yang solar dan kini telah punah. Padahal, L300 bensin ini lebih baik dari segi akselerasinya.
Isi Konten
Perjalanan Mitsubishi L300 di Indonesia
Mitsubishi L300 pertama kali hadir di tahun 1981 menggunakan mesin bensin 1.4 Liter inline-4. Selanjutnya di tahun 1984, Mitsubishi melakukan perbaikan sektor jantung pacu pada L300. Update saat itu dengan memberikan 2 pilihan mesin baru, yakni versi bensin dan diesel.
Versi bensin, mesin yang digunakan adalah 1.6 Liter inline-4, sedangkan versi diesel menggunakan mesin 2.3 dan 2.5 Liter Inline-4. Berdasarkan kesan pengguna, L300 2.5 Liter lebih mendapatkan sambutan baik dari masyarakat. Mesin bensin pun tersingkir karena lebih boros dari versi L300 yang mengunakan mesin diesel.
Versi 2.3 liter juga disambut baik meskipun tenaganya memang kecil, hanya 65 ps di putaran 4.200 rpm. Namun, varian ini torsinya jelas lebih besar dibanding mesin bensin, yaitu 137 Nm pada 2.000 rpm. Untuk itu, L300 bermesin 2.3 liter cocok digunakan sebagai kendaraan angkut barang.
Varian mesin diesel 2.5 hadir sebagai upgrade versi 2.3 liter, namun sempat dijual bersamaan antara keduanya. Formulasi mesin diesel 4-silinder 2.5 liter menghasilkan tenaga 74 ps di putaran 4.200 rpm dan torsi maksimal 142 Nm pada 2.500 rpm.
Varian bensin 1,6 liter berkode 4G32 Saturn sebenarnya masih bertahan sampai tahun 2000-an, namun hanya berupa pelengkap saja. L300 bermesin diesel 4D56 Astron bahkan terus bertahan hingga sekarang. Mesin ini mudah diperbaiki, dan juga sudah terbukti tangguh menghadapi berbagai kondisi.
Mitsubishi L300, Kendaraan Minim Facelift Sejak 1981
Perkembangan Mitsubishi Delica di pasar Internasional begitu cepat, berevolusi menjadi minibus dengan kemampuan off road mumpuni. Sementara itu di Indonesia, L300 nasibnya tak kunjung berubah hanya sebagai mobil angkutan barang dan angkutan penumpang komersil. Desainnya tidak banyak berubah, dan style kotak ini merupakan peninggalan sejak generasi kedua.
Untuk membedakannya, bentuk L300 generasi pertama bisa kita kenali dengan kabin yang kotak dan lampu depan bulat besar melotot. Merek “Mitsubishi” berukuran besar terpampang persis di tengah-tengah kedua lampu utama. Nah, masuk di generasi kedua, desain headlamp berubah menjadi kotak.
Mitsubishi Indonesia sepertinya tak ingin melepaskan karakter penampilan L300. Gayanya masih saja klasik khas mobil 80-an dan posisi mesin tetap diletakkan di bawah jok. Pada versi terakhir, terdapat aksen modern dengan motif garis dan segitiga seperti grille Mitsubishi terkini.
Sayangnya, bentuk kepalanya masih tetap kotak, begitu juga versi minibus dengan bentuk body yang tak berubah kecuali lampu belakang. , L300 sebenarnya sudah mengalami 5 kali ‘evolusi’. Perbedaan dengan versi lawas yaitu lampu depan yang tak lagi berbentuk bulat, namun kotak.
Mitsubishi L300 begitu tenarnya, bahkan punya julukan lokal yaitu Elsapek, sebutan eL 300 dalam bahasa China Hokian. Interior Elsapek juga tetap “seadanya”, karena lebih mengutamakan kelegaan kabin. Sekalipun sudah masuk abad 21, perpindahan gigi Elsapek masih tetap di balik setir seperti mobil lawas.
Pada versi pikap, Elsapek sangat dicintai karena sasisnya yang luar biasa kuat. Sudah bukan rahasia lagi, masyarakat Indonesia sering memuat barang sampai overload dan tidak pernah ada masalah di kaki-kaki Elsapek.
Dalam istilah orang Jawa, mobil ini adalah gapuro kabupaten, saking tangguhnya dan tetapn bertahan sampai sekarang. Begitu lawasnya desain dan minim ubahan, pengguna Elsapek kadang menyebut mobil mereka ini sebagai mobil dinas peninggalan jaman Majapahit.
Mitsubishi L300, Kendaraan Multifungsi
Mitsubishi Colt L300 umumnya digunakan untuk angkutan distribusi barang dan jasa, atau antar jemput penumpang dan travel antar kota. Tidak jarang, L300 juga dipakai sebagai mobil angkutan kota. Mobil ini jadi favorit karena dimensinya yang pas, tidak terlalu besar tapi juga tidak kekecilan.
Ukurannya proporsional untuk angkutan penumpang dan barang. Untuk versi minibus kabinnya cukup lega untuk bisa memuat 10 – 12 orang penumpang. Bila digunakan sebagai mobil travel eksekutif, maka kapasitasnya menyusut, jadi 8-10 penumpang saja
Dimensi L300 varian pikap memiliki panjang 4.170 mm, lebar 1.700 mm dan tinggi 1.845 mm. Jarak wheelbase 2.200 mm dengan ground clearance 200 mm. Ukuran bak belakangnya yaitu memiliki panjang 2.425 mm, lebar 1.440 mm dan tinggi 1.380 mm. Pada dasarnya, L300 memang di desain khusus untuk dijadikan mobil pengangkut barang.
Sementara itu, bus chassis memiliki dimensi panjang 4.195 mm, lebar 1.695 mm dan tinggi 1.820 mm. Setelah masuk karoseri, L300 versi minibus memiliki konfigurasi kursi 4 baris x 3 penumpang. Tangki bahan bakar untuk pikap dan bus chassis berkapasitas 47 liter.
Baik versi penumpang atau pikap angkutan barang, keduanya punya kelebihan jago di tanjakan, karena tenaga yang selalu terisi di putaran bawah hingga putaran tinggi. Ini membuat Elsapek bisa diajak lari kencang juga, dengan sasis yang kuat walau sering overload muatan.
Kelebihan lainnya, pengereman Elsapek sudah menggunakan cakram berventilasi di bagian depan. Rem teromol masih dipakai untuk roda belakang, tetapi itu sudah cukup untuk mengoptimalkan pengereman. Sejak 2007, L300 mendapat fitur power steering yang membuat pengemudi tidak perlu susah payah memutar setir.
Interior Sederhana Elsapek Minibus
Sekalipun sudah masuk 2019, tidak banyak update yang dilakukan pada sisi interior L300. Minibus ini hanya mengandalkan dimensi yang lega, namun fitur sederhana. Demi membuat nyaman, Mitsubishi telah menyematkan AC Double Blower, reclining seat untuk tiap kursi, dan head unit untuk memutar cd/mp3 player.
Penyimpanan barang versi minibus sebenarnya cukup sempit, karena terdesak kursi paling belakang. Untuk memudahkan dalam menyimpan barang, pihak karoseri biasanya membuatkan pintu belakang. Tapi tetap saja tidak sebanding, bila diadu dengan Hiace terbaru yang memiliki atap tinggi sehingga bagasi lebih besar.
Kelemahan Mitsubishi L300, Boros saat Sarat Muatan
Di balik tenaga dan torsinya yang jempolan, L300 minumnya kuat. Konsumsi solarnya cukup banyak, apabila L300 membawa muatan yang banyak dan jalan menanjak. Namun, bila dibandingkan dengan tenaga maupun torsi ketika membawa muatan, borosnya konsumsi solar masih dianggap wajar dan dimaklumi.
Setelah dihapusnya varian bensin, kini L300 hanya tersisa varian diesel. Akselerasinya khas truk, yang kurang nendang. Selain itu, getaran yang dihasilkan oleh mesin diesel lebih besar dan suaranya lebih kasar. Bila digunakan sebagai mobil travel kelas eksekutif, hawa panas dan getaran mesin sedikit mengganggu penumpang.
Penulis: Yongki
Editor: Lesmana