Punya Mesin Diesel Modern? Jangan Diberi Solar Kualitas Rendah
Jakarta – Pada libur lebaran lalu, Carmudi Indonesia mendapatkan unit test drive Chevrolet Trailblazer. Mobil SUV yang mampu memuat 7 penumpang ini dibekali dengan mesin Diesel. Mesin Diesel yang tertanam pada Trailblazer ini termasuk ke dalam mesin Diesel modern.
Banyak pertanyaan yang sering dilontarkan kepada saya,”Apakah aman mobil Diesel modern diberi solar kualitas rendah?”. Pertanyaan seperti ini sangat sering kali saya temui dan terkadang cukup sulit untuk menjawabnya. Sebenarnya mobil Diesel modern masih dapat dipaksa menenggak solar berkualitas rendah.
Tetapi dengan catatan, Anda harus siap dengan segala konsekuensi yang akan Anda terima. Hal terburuk yang akan Anda dapatkan adalah menurunnya performa mesin. “Hal itu dikarenakan filter solar akan jauh lebih cepat kotor dan harus sering diganti. Kalau dipaksakan, mobil bisa rusak mesinnya,” buka Ragung dari Garasi Cinere kepada Carmudi.
Pasalnya, solar berkualitas rendah memiliki kadar air dan sulfur yang cukup tinggi. Hal ini dapat membuat injector pada commonrail menjadi tersumbat. “Ini yang bahaya kalau didiamkan. Pembakaran tidak sempurna dan nantinya akan muncul gejala brebet atau mesin menjadi ngelitik. Kalau sudah begini, tinggal menunggu waktu masuk bengkel saja,” paparnya.
Penggunaan Zat Aditif Hanya Sedikit Membantu
Banyak para pengguna mobil bermesin Diesel modern kerap menambahkan zat aditif. Zat aditif ini biasanya berupa cairan yang dicampurkan ke dalam bahan bakar. Apakah hal ini dapat membantu? Ragung menambahkan jika hal ini sebenarnya hanya sedikit membantu.
“Nah, banyak juga yang menambahkan zat aditif seperti ini. Kalau ditanya dianjurkan atau tidak, jawabannya sebenarnya boleh-boleh saja dipakai. Tetapi harus ingat, zat aditif ini sifatnya tidak bisa mengubah 100% kadar cetane (kandungan bahan bakar Diesel). Tidak membantu banyak, tetapi kalau bisa mobil Diesel modern pakai bahan bakarnya ya yang berkualitas saja,” terangnya.
Di Indonesia, tidak sedikit orang yang masih menggunakan solar berkualitas rendah pada model Diesel modern. Tentunya hal ini sangat disayangkan, mengingat teknologi mobil tersebut mengharuskan untuk menggunakan solar berkualitas baik. Namun, masih banyak orang yang menilai jika solar berkualitas baik memiliki banderol yang mahal. Sebagai gambaran, Pertamina Dex yang merupakan solar berkualitas baik yang dijual Pertamina dibanderol Rp 11.700 per liter.
Dexlite yang berkualitas di bawahnya dibanderol seharga Rp 10.200 per liter, dan solar berkualitas rendah sekitar Rp 8.000 per liter. Yang menjadi pertanyaan besar adalah, jika sudah mampu membeli mobil dengan harga di atas Rp 400 jutaan mengapa tak mampu membeli bahan bakar berkualitas baik? Selain mampu merawat mesin mobil, pembakaran juga akan semakin sempurna dan jauh dari kata kerusakan pada mesin.