Mencicipi Traksi Pasir Peugeot 5008, Sempat Alami Insiden Mengagetkan
Tangerang – Di sesi kedua, rekan media diajak untuk mendapatkan impresi berkendara dari Peugeot 5008. Setelah sebelumnya mendapatkan briefing mengenai pemahaman fitur pada SUV asal Perancis tersebut. Akhirnya kami pun mencicipi mobil SUV 7 penumpang ini, Rabu (4/7). Lantas, bagaimana hasilnya? Apakah sesuai ekspektasi?
Peugeot 5008 merupakan sebuah SUV yang dirancang untuk mampu melibas berbagai medan. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya fitur advanced grip control yang dilengkapi dengan ESP dan ASR. Fitur Grip Control ini terdiri dari beberapa mode yang dapat dicoba. Carmudi Indonesia pun mencoba salah satu mode yang menjadi andalan, yakni sand mode.
Sand mode atau mode untuk berjalan di atas kontur pasir atau tanah halus ini kami cicip di wilayah BSD, Tangerang. Sayangnya, lokasi pengujian yang terbatas oleh waktu dan tempat menjadi kendala yang ada. Kami hanya diberikan kesempatan sekitar 1 jam, sebelum kembali lagi menuju Astra Biz Center, tempat berkumpul di lokasi awal.
Grip Control Peugeot 5008 Lengket di Trek Pasir
Mode yang terdapat pada Advanced Grip Control ini terdiri dari normal, snow, mud, sand, dan ESP off. Semua fitur tersebut menjadi salah satu daya tarik yang ditawarkan oleh Peugeot 5008. Bicara soal perbedaan, memang pada saat ESP off traksi yang diberikan pada saat di trek berpasir terasa kurang menggigit.
Peugeot 5008 terasa liar saat setir dipaksa untuk menekuk tajam ke arah kiri dan kanan. Pengujian dilakukan di area dengan penuh pasir berwarna coklat seakan berada di tengah kawasan gurun pasir. Seketika kami pun langsung mengubah mode menjadi sand, karena memang kawasan berpasir yang menjadi fokus hari ini.
Pada saat mode sand aktif, perbedaan yang dirasakan cukup terasa. Ban seakan memberikan traksi yang mantap disaat mobil sedang menekuk pada kecepatan 40-70 km/jam. Sistem pengereman pada mobil ini juga terasa berbeda, lebih sigap dibanding mode ESP off.
Duduk di Kursi Penumpang Depan
Setelah mencicipi mode sand sebagai pengemudi, saya pun mencoba duduk di sebelah supir. Hal ini untuk mendapatkan impresi mengenai gejala bodyroll yang terjadi pada mobil ini. Memang, masih ada gejala tersebut tetapi penumpang masih bisa duduk dengan nyaman. Pada saat saya menjadi penumpang, pengemudi mengemudikan mobil dengan kecepatan cukup kencang.
Ia menekuk ke kanan dan ke kiri dengan kecepatan terpantau di 60 km/jam. Bantingan suspensi yang saya rasakan terasa sangat empuk, cukup nyaman. Padahal bisa dibilang trek yang dilalui saat itu merupakan jalanan dengan kontur jalan yang cukup bergelombang. Bisa saja hal ini disebabkan oleh faktor mobil baru yang masih nyaman dikendarai.
Sesaat sedang menguji Peugeot 5008, ternyata ada sedikit insiden. Pihak Astra Peugeot rupanya belum berkoordinasi dengan pengamanan di kawasan tempat pengujian. Kami pun sempat bingung, dan akhirnya rekan media berlanjut untuk mencari lokasi pengujian di tempat berbeda. Insiden ini kami anggap sebagai salah satu kelalaian yang dilakukan sebuah APM.
Duduk di Baris Ketiga, Panas
Lupakan hal itu sejenak, pada lokasi kedua kami mencoba mengeksplor bagaimana rasanya duduk di baris ketiga. Saya dengan tinggi 171 cm merasa sedikit sulit untuk masuk ke baris ketiga. Untuk duduk, posisi duduk yang diberikan ternyata tak sesempit yang dibayangkan. Saya masih bisa menggerakkan kaki dengan bebas. Dengan catatan, jok baris kedua sedikit dimajukan dan ternyata juga tidak mengurangi ruang kaki di baris kedua.
Ruang kepala di baris ketiga juga masih banyak dan luas. Sayang seribu sayang, hembusan ac benar-benar tidak terasa sampai baris belakang. Di jok baris kedua saat itu diisi oleh 3 orang atau penuh. Hal ini membuat saya di baris ketiga tak mendapatkan hembusan ac. Saya hanya bisa merasakan rasa gerah dan panas lantaran tidak mendapatkan efek angin segar dari AC.
Untuk sebuah SUV 7 penumpang, tentu hal ini menjadi kekurangan. Kenyamanan pada baris ketiga menjadi sangat jauh berkurang. Jika anak-anak duduk di baris ketiga dan merasa kepanasan, mereka bisa marah dan tidak akan mau untuk duduk di belakang. Semoga kedepannya Peugeot menambahkan lubang ac untuk penumpang di baris ketiga.
Soal impresi singkat, mobil ini cukup nyaman dikendarai. Kelegaan di kabin hingga baris kedua menjadi faktor utama. Ditambah kerennya instrumen cluster serba digital dan i-cockpit yang tertanam pada Peugeot 5008.