Keunggulan dan Kelemahan Toyota Calya, Mengapa Selalu Laku?
Apa sih keunggulan dan kelemahan dari Toyota Calya yang mengisi segmen Low Cost Green Car (LCGC) ini? Mengapa selalu laku?
Walaupun harganya tak lagi murah, Toyota Calya tetap saja menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari dan mau membeli mobil pertama.
Di awal peluncuran pada 2016 silam, PT Toyota Astra Motor (TAM) membanderol Calya dengan harga Rp129,6 juta tipe E MT pada tipe terendah dan Rp150 juta tipe G AT yang jadi tipe tertingginya.
Memasuki Juni 2021, harga Toyota Calya ada di kisaran Rp146,1 juta untuk tipe E MT sebagai tipe terendah dan Rp167,4 juta untuk tipe tertinggi G AT.
Kenaikan harga selama 5 tahun terakhir terbilang cukup signifikan namun tetap saja penjualan Toyota Calya bak kacang goreng.
Melihat fenomena penjualan Calya tersebut maka kami akan mengulas keunggulan dan kelemahan mobil 7-seater ini.
Isi Konten
Keunggulan Toyota Calya
Kapasitas 7 Penumpang
Entah mengapa bagi masyarakat Indonesia mobil dengan kapasitas penumpang banyak terlihat lebih menggoda, padahal belum tentu dalam sebulan seluruh kapasitas penumpangnya terisi penuh.
Hal ini kami nilai sejalan dengan karakter orang Indonesia yang suka bepergian bersama keluarga, sehingga kapasitas penumpang menjadi prioritas ketika membeli mobil.
Sama seperti pepatah orang Indonesia, “makan enggak makan yang penting kumpul” ternyata ada benarnya juga, sebab bagi mayoritas orang Indonesia mobil yang bisa membawa banyak orang adalah mobil yang ‘sempurna’.
Lega di Kelasnya
Kalau dibanding dengan LMPV seperti Toyota Avanza, Suzuki Ertiga, dan Honda Mobilio memang mobil ini terasa sempit dan pastinya tidak sepadan.
Namun jika dibandingkan dengan kompetitor di kelasnya, Calya lebih lega dari Datsun Go+ Panca baik itu di baris kedua dan ketiga.
Hanya saja beberapa tahun lalu Datsun resmi memutuskan hengkang dari Indonesia sehingga Calya saat ini hanya memiliki kompetitor Renault Triber.
Dari data, Renault Triber punya dimensi panjang 3.990 mm, lebar 1.739 mm dan tinggi 1.662 mm. Sedangkan Calya punya dimensi panjang 4.070 mm, lebar 1.655 mm dan tinggi 1.600 mm yang artinya jika melihat secara dimensi Triber lebih lega di bagian kabin.
Toyota Calya |
Renault Triber |
||
Panjang | 4.070 mm | Panjang | 3.990 mm |
Lebar | 1.655 mm | Lebar | 1.739 mm |
Tinggi | 1.600 mm | Tinggi | 1.662 mm |
Fitur Lumayan Oke
Untuk mobil di harga Rp160 jutaan, Toyota Calya terbilang punya fitur-fitur kenyamanan yang lengkap. Contohnya power window, pengaturan spion yang bisa dilipat elektrik, head unit layar sentuh, 2 buah airbag, Bluetooth, konektifitas iPhone, USB, AUX, sensor parkir mundur, dan rem ABS.
Belum selesai sampai di situ, masih ada juga rem cakram depan, kursi ISOFIX, Side Impact Beam, kunci Immobilizer dan 7 buah sabuk pengaman untuk seluruh penumpang.
Dengan fitur tersebut, tak heran jika Toyota Calya punya keunggulan yang baik, sehingga alasan orang untuk membeli mobil ini cukup kuat dan masuk akal.
Apalagi saat bicara nama Toyota, orang akan langsung teringat dengan imej kemudahan spare part dan jaringan diler yang luas. Hal ini bisa dimaklumi, mengingat Toyota sudah ada di Indonesia sejak 12 April 1971.
Kepraktisan Mumpuni
Hal yang cukup berkesan dari mobil ini adalah kepraktisannya yang baik, sebab hal-hal kecil sangat diperhatikan oleh Toyota seperti fitur One Touch Tumble.
Fitur ini membuat kursi tengah bisa di Sliding hanya dengan satu tarikan, lalu kursi belakang bisa dilipat dengan mudah lewat penarik di bagian belakang.
Sabuk pengaman di baris kedua penumpang tengah juga bisa ditarik mudah dari atas, walaupun terlihat sedikit ‘aneh’ secara visual dan menurut kami ini patut diacungi jempol.
Membawa barang yang ukurannya besar juga mudah, cukup lipat jok baris kedua dan ketiga saja, Boom! Barang bisa masuk dengan mudah.
Bahkan jika kursi baris ketiga tak dilipat ia masih sanggup membawa 3 buah galon di bagasi. Makin terlihat menarik, bukan?
Suspensi Depan Empuk
Keunggulan Toyota Calya lainnya menurut kami adalah suspensinya yang empuk di bagian depan. Entah mengapa kami merasa suspensi Calya lebih baik dibanding Avanza sekalipun yang harganya lebih mahal.
Suspensi belakangnya justru terbilang sedikit keras, namun masih dalam kategori wajar sehingga ketika digunakan melibas jalan yang jelek rasanya masih terasa nyaman.
Konsumsi BBM Irit
Mesin yang digunakan berkode 3NR dengan kapasitas 1.197 cc, 4 silinder, penggerak roda depan. Tak perlu diragukan lagi bahwa konsumsi BBM Toyota Calya ini sangat irit, sehingga banyak digunakan sebagai unit taksi Online.
Angka konsumsi BBM yang bisa dicatatkan Calya mencapai 1:14 km/liter untuk penggunaan normal di kota macet seperti Jakarta. Namun wajib diingat, sebenarnya walaupun masuk ke dalam skema LCGC, Calya disarankan menenggak bahan bakar beroktan minimal 92.
Kelemahan Toyota Calya
Performa Mesin Lemot
Konsumsi BBM yang irit harus dibayar dengan performa mesinnya yang bisa dikatakan lemot. Tenaga mesin Calya hanya 86 hp @6.000 rpm dengan torsi maksimal 107 Nm @4.200 rpm.
Walaupun pedal gas diinjak dalam-dalam, mesinnya tak akan mampu melesat kencang. Karakternya memang lemot di putaran bawah dan baru terasa di putaran atas.
Dengan karakter di atas, rasanya mesin mobil ini bisa menjadi masalah ketika Carmudian membawanya untuk keluar kota. Makanya butuh kesabaran ekstra!
Jok Baris Ketiga Sempit!
Kami sangat tidak menyarankan orang dewasa duduk di baris ketiga mobil ini untuk perjalanan jauh, sebab duduk di baris ketiga Calya benar-benar tidak nyaman.
Jok ini lebih cocok untuk diduduki oleh anak-anak atau mereka yang punya postur badan tidak terlalu tinggi. Ruang kaki yang sempit bisa membuat penumpang yang duduk di baris ketiga cepat merasa kesemutan, ditambah lagi ruang kepalanya yang sempit.
Jika diduduki sendirian, rasanya masih masuk akal sebab penumpang tersebut masih bisa duduk posisi serong. Coba bayangkan kalau di baris ketiga ini diisi oleh 3 orang penumpang dewasa.
Alangkah baiknya ketika melakukan perjalanan jauh, jok baris ketiga tak diisi penumpang melainkan hanya diisi barang. Bisa juga dilipat agar barang bawaan bisa diposisikan secara maksimal.
Hanya Mengandalkan Air Circulator
Ketika mobil diisi penuh hingga baris ketiga, permasalah yang timbul adalah suhu dingin yang tak bisa diakomodir hingga jok paling belakang.
Toyota Calya hanya mengandalkan Air Circulator yang cara kerjanya hanya menyedot hembusan AC dari depan lewat lubang di atas pengemudi dan dikirimkan ke belakang lewat lubang yang ada di atas baris kedua.
Simpelnya, Air Circulator ini bukanlah double blower, melainkan kipas yang berfungsi mengirimkan angin AC sampai ke belakang.
Kami pernah duduk di baris kedua mobil ini ketika cuaca siang hari sangat terik, bahkan saat itu kami merasa kalau AC-nya pun kurang terasa hingga baris kedua.
Bagi penumpang di baris ketiga, tentunya ini menjadi malapetaka sebab mereka tak bisa menikmati hembusan AC layaknya penumpang depan dan tengah.
Interior Seadanya
Ketika membuka pintu, Carmudian akan disambut dengan tampilan interior yang sederhana atau malah terbilang seadanya.
Bahkan dipenuhi dengan bahan plastik murah yang tipis, doortrim-nya juga mudah tergores, oh ketika ditekan banyak bagian yang terasa ringkih.
Kabar baiknya, built quality mobil ini cukup rapi serta bagian dasbor terlihat matching dengan paduan warna yang diberikan. Setidaknya, lebih baik dari Agya yang menjadi saudaranya yang warnanya cukup monoton menurut kami.
Posisi Duduk Kurang Nyaman
Harus diakui bahwa posisi duduk Calya kurang nyaman, salah satunya disebabkan oleh head rest menyatu dengan jok sehingga kurang suportif. Posisi duduknya tak bisa diatur naik dan turun, sama seperti pengaturan setir dan sabuk pengamannya.
Untuk melakukan perjalanan jauh, tentu rasanya akan kurang nyaman. Beda urusan bagi mereka yang tak mementingkan kenyamanan berkendara, rasanya sah-sah saja jika joknya tak bisa diatur sesuai selera.
Posisi duduk yang kurang nyaman ini jadi salah satu kelemahan Toyota Calya yang wajib diperhatikan oleh calon pembeli.
Kesimpulan
Saatnya kita tarik benang merah dari keunggulan dan kelemahan Toyota Calya, bisa disimpulkan jika LCGC satu ini cukup menarik jika kita membahas fitur yang diberikan.
Namun harus diingat, tipe yang disarankan dibeli adalah tipe tertinggi bukan terendah, sebab perbedaan fitur terasa jauh bedanya.
Toyota Calya saat ini hanya memiliki kompetitor Renault Triber, hanya saja Triber masih jarang dilirik oleh masyarakat Indonesia entah apa alasannya.
Dari segi harga, memang Calya termasuk ke dalam mobil yang punya harga terjangkau serta desain oke. Hal ini yang menjadi alasan mengapa hingga saat ini masih banyak orang membeli Calya untuk dijadikan mobil harian.
Keunggulan dan Kelemahan Toyota Calya |
|
Keunggulan |
Kelemahan |
Kapasitas 7 penumpang | Performa mesin lemot |
Lega di kelasnya | Jok baris ketiga sempit |
Fitur lumayan oke | Tidak double blower |
Kepraktisan mumpuni | Interior seadanya |
Suspensi depan empuk | Posisi duduk kurang nyaman |
Konsumsi BBM irit |
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!