Lampu Indikator “Check Engine” Nyala, Jangan Anggap Remeh!
Lampu indikator Check Engine mobil menyala bisa saja mengganggu kenyamanan bahkan ketenangan saat berkendara.
Lampu indikator sekecil itu bisa sangat mengganggu jika kita tidak tahu masalah apa yang terjadi.
Di suatu tempat pada mesin, hal kecil atau besar tengah terjadi sehingga menyalakan lampu indikatornya.
Bisa saja langsung pergi ke bengkel untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Tapi bukan waktu saja tapi biaya juga bisa keluar lebih banyak. Sebelum berurusan dengan oknum montir, baca beberapa hal ini untuk memeriksa lampu indikator mesin yang menyala.
Isi Konten
Lampu Check Engine Mobil Tidak Selalu Urgent
Kebanyakan orang hanya akan menyikapi lampu indikator mesin mobil hanya dengan servis atau perawatan ringan saja. Pada umumnya lampu indikator akan menyala sesuai tingkat urgensinya.
Pertama, mungkin lampu indikator akan berwarna kuning. Ini artinya telah terjadi masalah pada mesin mobil Anda, tapi tidak berat. Tapi jika dibiarkan lampu akan berwarna merah atau berkedip-kedip seiring bertambahnya tingkat urgensi.
Permasalahan yang biasanya terjadi adalah pada sistem gas buang. Bisa juga catalytic converter yang minta diganti baru.
Memang dalam pemeriksaannya para montir bengkel akan membutuhkan waktu yang lumayan lama. Tapi ujung- ujungnya mereka tetap membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih banyak untuk perbaikannya.
Periksa Tutup Tangki Bensin
Kesalahan atau lupa menutup lubang tangki bahan bakar dengan benar juga bisa menjadi penyebab menyalanya lampu indikator mesin mobil Anda. Tekanan yang ada di dalam tangki secara perlahan akan terbuang percuma.
Dalam kondisi seperti itu, mobil Anda akan menangkapnya sebagai kelainan pada sistem emisi gas buang. Perubahan tekanan akan mengidentifikasi sebuah kebocoran.
Maka dari itu, jangan dulu buru-buru ke bengkel hanya untuk mendapati tutup tangki bahan bakarnya longgar.
Jika masih menyala, diamkan selama paling lama seminggu (selama indikator hanya berwarna kuning) kemudian silahkan ke bengkel terdekat.
Periksa Ruang Mesin
Buka kap mesin dan periksa apakah ada kebocoran atau kabel yang terbakar atau tidak.
Kerusakan itu memang biasa terjadi dan membuat lampu indikator mesin mobil menyala, terutama pada bagian kabel busi.
Jika di bagian tersebut telah tampak tanda-tanda keretakan atau kerusakan lainnya, busi tersebut harus segera diganti.
Perbaikan sederhana adalah menggantinya dengan yang baru.
Jika Anda tidak dapat mengerjakannya sendiri, jangan lalu membiarkannya begitu saja.
Memang gangguan pada mesin tidak akan secara langsung timbul, hanya saja jika terlalu lama didiamkan akan membutuhkan biaya perbaikan yang lebih besar.
Komponen yang Sering Bermasalah
Berikut ini adalah beberapa komponen yang mungkin bermasalah sehingga lampu indikator Check Engine menyala:
- Sensor Aliran Massa Udara atau Mass Air Flow (MAF), adalah sensor yang berfungsi menghitung jumlah udara masuk ke mesin. Dengan begitu komputer akan menaikkan atau menurunkan jumlah konsumsi bahan bakar dengan tepat. Jika ini dibiarkan, MAF dapat menyebabkan gangguan konsumsi bahan bakar dan gas buang menjadi lebih banyak. Hindari masalah ini dengan mengganti filter udara di waktu yang tepat.
- Sensor Oksigen di setiap mobil, biasanya akan ada dua hingga empat. Sensor ini berfungsi untuk menganalisa jumlah oksigen dalam knalpot kendaraan. Dengan jumlah oksigen tertentu sensor akan menentukan seberapa banyak bahan bakar yang terbakar. Hampir serupa dengan MAF, akibatnya konsumsi bahan bakar dan gas buang akan meningkat. Jika kerusakan ini terus dibiarkan bisa jadi akan mengganggu kinerja dan merusak catalytic converter juga.
- Catalytic Converter berfungsi untuk mengubah karbon monoksida dan senyawa lainnya menjadi senyawa yang aman bagi lingkungan. Jika berhenti berfungsi maka akan berimbas pada jumlah gas buang yang tidak stabil. Selain masalah gas buang buang, tarikan mobil juga akan jadi berat.
- Busi dan Kabel juga bisa jadi sumber masalah. Jika Anda mendapati lampu indikator mesin menyala bersamaan ketika adanya sedikit goncangan saat mobil dipacu, bisa disimpulkan kerusakan ada pada businya. Untuk menghindari masalah ini terjadi, gantilah busi mobil Anda ketika menyentuh jarak tempuh setiap 40.000 atau 60.000 km.
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, penting untuk diingat bahwa ketika lampu “check engine” pada mobil Carmudian menyala, itu adalah tanda bahwa ada masalah dengan sistem kendaraan.
Meskipun beberapa masalah mungkin cukup sederhana dan mudah diperbaiki, masalah lain mungkin lebih serius dan memerlukan perhatian segera dari seorang profesional.
Dalam setiap kasus, tidak aman untuk mengabaikan lampu “check engine” karena masalah yang tidak diatasi dapat berdampak negatif pada kinerja kendaraan Anda dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Oleh karena itu, penting untuk selalu melakukan pemeriksaan dan perbaikan segera ketika lampu “check engine” menyala untuk menjaga keamanan dan kesehatan kendaraan.
Penulis: Dimas Hadi
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!