Imbas Corona, Penjualan Mobil Toyota di Indonesia Turun
Jakarta – Sejak virus corona diumumkan masuk ke Indonesia pada awal Maret lalu, kondisi perekonomian negara mulai mengalami perlambatan. Tak cuma itu, minat beli konsumen terhadap mobil baru juga merosot tajam. Hal ini turut dirasakan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku Agen Pemegang Merek (APM) mobil Toyota di Indonesia terutama pada periode April 2020. Umumnya konsumen memilih menunda membeli mobil baru di tengah masa pandemi Covid-19 untuk menjaga keuangan rumah tangga tetap stabil.
“Penjualan di bulan April dengan adanya kondisi Covid-19 dan kondisi ekonomi seperti ini kemudian kondisi leasing (perusahaan pembiayaan) lebih ketat memilih konsumen, kemudian ada juga pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengurangi pergerakan, pastinya penjualan mobil Toyota di bulan April 2020 ada penurunan di banding Maret 2020,” ungkap Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy melalui live Instagram @pressroom_toyota, baru-baru ini.
Anton pun mengatakan data penjualan mobil Toyota selama April 2020 belum bisa dibeberkan karena masih dalam tahap pengumpulan. Dirinya juga berharap penjualan mobil pada bulan-bulan berikutnya kembali terkerek naik.
“Kami yakin penerapan PSBB untuk kepentingan bersama. Kami akan mencoba melihat situasi mudah-mudahan satu sampai dua bulan ke depan penjualan mobil sudah kembali membaik, harapannya seperti itu,” sambung Anton.
Distribusi Mobil dari Pabrik ke Diler
Tiga bulan pertama tahun ini pendistribusian mobil Toyota dari pabrik ke diler masih berjalan mulus. Bahkan sempat mengalami peningkatan pada bulan ketiga, sebab kala itu dampak covid-19 dan PSBB belum begitu terasa.
“Penjualan secara wholesales (distribusi pabrik ke diler) periode Januari-Maret 2020 untuk mobil Toyota dan Lexus itu di angka 24 ribu unit pada Januari. Kemudian di Februari 25 ribu unit dan Maret 26 ribu unit. Jadi wholesales masih cukup tinggi sampai bulan Maret hanya memang retail sales (dari diler ke konsumen) di bulan Maret turun sedikit di bawah dari prediksi kami,” terang Anton.
Lebih lanjut dirinya menambahkan penjualan mobil secara retail hanya sekira 17 ribu unit pada bulan Maret atau meleset dari harapan di atas 20 ribu unit sama seperti angka wholesales.
“Di minggu ketiga dan empat pada Maret dampak dari Covid, ekonomi, dan juga leasing mulai terasa. Mau tidak mau terjadi penurunan penjualan dari sisi retail dan bulan April nampaknya masih terasa apalagi ditambah dengan adanya masa perpanjangan PSBB,” pungkasnya.
Penulis: Santo Sirait
Editor: Dimas