First Ride Vespa GTS 300 ABS, Lincah dengan Torsi Besar
Jakarta – Kalau bicara tentang Vespa, rasanya nggak akan pernah ada habisnya. Sepeda motor dengan merk asal Italia ini punya sejarah panjang sebagai salah satu merk sepeda motor tertua di Dunia. Apalagi di Indonesia, sepeda motor ini punya cerita yang sangat lekat dengan masyarakat kita. Salah satunya adalah Vespa Super, atau yang di era modern ini memiliki nama Vespa GTS 300 ABS.
Mau bukti? Sepeda motor ini pernah menjadi sepeda motor hadiah bagi para kontingen Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Kongo pada tahun 1963. Kini, sepeda motor ini menjadi salah satu barang incaran bagi pecinta Vespa di Indonesia. Eits, tapi kita nggak akan membahas Vespa Kongo sekarang.
Kita akan membahas mengenai Vespa yang lebih muda dari Vespa Kongo, yakni Vespa Super. Vespa Super ini pertama kali diproduksi pada tahun 1966 sampai 1978. Model ini menjadi salah satu model yang populer di Dunia, bahkan di Indonesia. Motor yang kerap disebut sebagai ‘mbahnya skuter di Indonesia’ ini lahir hingga 4 generasi.
Isi Konten
Perjalanan Vespa di Indonesia
Generasi pertama Vespa Super hadir di tahun 1966 dan 1972-1973. Sedikit hal yang membedakan dari motor ini adalah penggunaan aksesoris di bagian dasi Vespa. Model tahun 1966 menggunakan logo P (Piaggio) coret, sedangkan model 1972 menggunakan logo Chung yang lebih menyerupai AS dalam kartu.
Di tahun 1974, lahirlah generasi kedua dari Vespa Super. Model ini mengaplikasikan lampu kotak dengan model yang sedikit ke depan. Desain ini dianggap sebagai desain yang lebih modern. Mesinnya menggunakan mesin yang sama dengan generasi sebelumnya yakni 125 cc dan 150 cc.
Dua tahun kemudian pada 1976, lahirlah Vespa Super generasi ketiga. Model ini menggunakan ‘bandul’ yang lebih besar pada mesin yang mampu mendongkrak performa. Bisa dibilang mesin di generasi ketiga ini lebih baik dibanding kedua tipe sebelumnya.
Generasi ke empat lahir pada tahun 1980 dengan nama CDI Limited Edition. Berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber, motor ini memang dirancang untuk memperingati hari jadi kota Jakarta. Vespa Super di tahun ini sudah memakai pengapian CDI dengan kunci kontak yang terletak di bagian atas kepala.
Memasuki era milenium, Vespa pun bertransformasi dengan melahirkan kembali sang legenda. Ia hadir dengan desain, mesin, dan fitur yang jauh lebih modern. Reinkarnasi ini hadir pada tahun 2008 dengan nama Vespa GTS 300 Super. Vespa mencoba membangun cerita kembali lewat sentuhan modern pada tubuh Super.
Vespa GTS 300 Super ini hadir dengan bahasa desain yang lebih baik dengan tetap mempertahankan ciri khas Super. Salah satunya adalah bagian bodi di sebelah kanan yang memiliki lubang layaknya Vespa klasik. Desain yang sering disebut dasi dan bodi bagian tengah juga dibuat menyerupai model klasik.
Hingga tahun 2018, Vespa terus menyegarkan sepeda motor yang memiliki cerita bagi pecinta Vespa. Carmudi Indonesia baru saja mendapatkan kesempatan untuk mencicipi Vespa GTS 300 ABS yang merupakan versi terbaru dari DNA Vespa Super yang ada di lebih dari 2 dekade ke belakang. Kira-kira seperti apa rasanya ya?
Desain Vespa GTS 300 ABS
Unit test Vespa GTS 300 ABS yang kami pakai merupakan unit test buatan tahun 2016 yang dibuat di pabrik Vietnam. Wah, katanya merk Italia kok dibuatnya di Vietnam? Demi menurunkan cost, Vespa menggelontorkan investasi untuk menekan harga Vespa untuk pasar Asia Tenggara dan sekitarnya. Secara kualitas, motor ini tetap punya kualitas yang baik.
Desain motor Vespa GTS 300 ABS yang kami pakai ini memang cukup modern dengan balutan klasik. Bodinya cukup besar dengan dimensi lebar 755 mm, panjang 1.95 mm, tinggi jok 800 mm, jarak sumbu roda 1.375 mm dan bobot sekitar 148 kg. Dimensi ini cukup besar bagi sebagian orang. Bahkan, ada beberapa orang yang enggan menaiki atau membeli Vespa ini karena punya dimensi yang kelewat besar.
Saya yang memiliki tinggi 172 cm dengan bobot 80 kg ini memang awalnya merasa jika motor ini cukup tinggi. Tetapi hanya di awal, pada saat mengendarai Vespa GTS 300 ABS ini, semua itu akan hilang dan rasanya benar-benar menyenangkan.
Tombol-tombol Vespa GTS 300 ABS
Vespa GTS 300 ABS ini memiliki beberapa tombol. Di bagian kiri setang, terdapat tombol sein, lampu jauh dan juga klakson. Di bagian kanan, terdapat tombol pengaturan lampu senja dan lampu besar, pengoperasian traction control, dan pengaturan informasi MID yang ada di speedometer.
Tombol yang terletak pada motor ini bisa dibilang cukup mudah untuk dijangkau. Saya pun tak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan tombol yang ada pada motor ini.
Fitur Vespa GTS 300 ABS
Di bagian tengah Vespa GTS 300 ABS, terdapat ruang penyimpanan berukuran kecil yang dapat menyimpan benda kecil. Jangan harap bisa memasukkan benda besar, paling hanya sarung tangan saja yang bisa disimpan pada ruang penyimpanan ini. Oya, di dalam ruang penyimpanan ini terdapat lubang USB charge yang bisa digunakan untuk melakukan pengisian daya gadget.
Instrumen cluster pada Vespa GTS 300 ABS ini juga sudah hadir dengan layar LCD dashboard. Lampu depan dan belakang juga sudah memakai LED. Desain lampu belakang juga sudah berubah dibanding generasi Vespa GTS 300 ABS sebelumnya. Pada saat Anda membeli sepeda motor ini, Anda akan mendapatkan dua buah kunci seperti Vespa pada umumnya.
Kunci Vespa GTS 300 ABS ini juga dilengkapi dengan bike finder dan pembuka bagasi yang bisa dilakukan dalam radius 30 meter. Fitur lainnya adalah tilt sensor, kunci immobilizer, dual channel ABS, dan yang pastinya Anti Slip Regulation (ASR) traction control system. Jika Anda lupa menaikkan standar samping, motor ini tidak akan menyala.
Mesin dan Suspensi Vespa GTS 300 ABS
Vespa GTS 300 ABS ini dibekali dengan mesin Quasar berkapasitas 278,3 cc, 1 silinder, 4 tak yang dapat mengeluarkan tenaga 20,9 hp dengan torsi maksimal 22 Nm. Mesin ini juga sudah lolos uji emisi Euro 3, mau ke Euro 4? Tenang, di Italia sudah pakai mesin Euro 4 kok. Tenaga ini disalurkan menggunakan transmisi otomatis CVT yang punya karakter smooth, tetapi tetap galak saat dihentak. Ajiib pokoknya, bro!
Soal suspensi yang tertanam, Vespa menanamkan suspensi dengan model lengan yang dipadukan dengan pegas dan suspensi hidrolik di depan. Sedangkan di belakang memakai suspensi hidrolik ganda yang bisa diatur kekerasannya sebanyak 4 level. Mau empuk, sedang, keras, atau keras banget itu bisa diatur sendiri sesuai selera.
Karena ini termasuk ke dalam sepeda motor berkapasitas besar, otomatis sistem pengeremannya juga harus baik. Vespa GTS 300 ABS ini dibekali dengan rem cakram di kedua rodanya dengan ukuran 220 mm. Rem ini cukup menggigit dengan karakter pengereman yang halus.
Impresi berkendara Vespa GTS 300 ABS
Pada saat pertama kali mencolok kunci ke motor ini, kesan pertama yang keluar adalah Gede Bangeeeett. Intimidasi yang diberikan oleh Vespa Super modern ini benar-benar berhasil kepada saya. Tapi saya nggak kalah gitu aja dong, akhirnya saya taklukkin lagi deh sepeda motornya untuk diajak berjalan-jalan.
Mesin menyala, standar mulai dinaikkan, dan saya pun mulai melaju perlahan untuk beradaptasi dengan si bongsor ini. Tak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan motor ini. Motor ini cukup friendly bagi pengendara yang baru pertama kali mencicipi Vespa. Putaran mesin yang dihasilkan oleh motor ini termasuk halus dan tidak berisik.
Beda dengan generasi Vespa GTS 300 ABS sebelumnya yang belum memakai teknologi i-Get. Teknologi i-Get ini membuat karakter mesin Vespa menjadi jauh lebih senyap dan halus. Untuk mendapatkan kecepatan hingga 80 km/jam tidak butuh effort banyak. Memutar handle gas juga cukup enteng.
“Iseng ah digeber,” ucap saya nakal. Tangan pun mencoba memelintir handle gas dengan sigap. Hasilnya? Motor pun melaju dengan lonjakan torsi yang sangat besar! “Ajegile, mantap juga ini Vespa GTS 300 ABS,” ucap saya saat seketika melihat angka di speedometer yang sudah mencapai 120 km/jam. Rute yang saya lalui mengambil rute Tebet, Pasar Minggu, hingga Depok.
Kelemahan Vespa GTS 300 ABS
Sayangnya, unit test yang kami cicip ternyata menggunakan windshield dan juga box di belakang. Jujur, saya merasa sangat risih dengan adanya kedua aksesoris tambahan ini. Mau melakukan manuver, takut menyenggol kendaraan lain pada saat hendak bermanuver. Tapi, saya pun akhirnya terbiasa.
Satu hal yang menjadi kekurangan Vespa GTS 300 ABS ini, jika mesin panas, suara fannya benar-benar mengganggu. Rasanya seperti gerobak kue putu kalau extra fannya berbunyi. Untuk membuat extra fannya berbunyi juga tak sulit, coba saja menerabas kemacetan atau sering ngebut. Extra fannya pasti akan berbunyi kencang.
Kekurangan lain dari sepeda motor yang memiliki kapasitas tangki bahan bakar 8,5 liter ini adalah panas. Ya, udara panas yang dikeluarkan oleh extra fan lewat lubang di sisi samping cukup terasa hingga bagian handle kanan. Setelah diselidiki, tutup radiator dari motor ini berada tepat di bawah handle setang sebelah kanan yang ditutupi oleh cover berwarna hitam.
Soal kenyamanan, Vespa GTS 300 ABS ini memiliki suspensi yang empuk dan nyaman. Sayangnya kulit jok yang kelewat keras menjadikan kenyamanan tersebut berkurang. Visibilitas ke arah belakang juga sangat baik berkat adanya dua buah spion dengan kaca berukuran besar. Bagaimana dengan manuver? Enak nggak motor ini?
Motor yang dijual dengan harga Rp 109 juta OTR Jakarta ini dibekali dengan velg 12 inci. Di bagian depan, menggunakan ban berukuran 120/70 dan belakang menggunakan ban berukuran 130/70. Diajak bermanuver motor ini benar-benar enak dan nikmat. Tetapi jangan sampai kelupaan, karena ini bukanlah sepeda motor sport. Vespa ini lebih diperuntukkan sebagai motor santai dan juga touring.
Bagi penumpang, rasanya menjadi penumpang Vespa GTS 300 ABS ini juga nyaman. Ditambah dengan adanya foot step yang dapat dilipat dan dimasukkan ke dalam bodi. Pijakan kaki ini menjadi tempat sandaran kaki pada saat menjadi penumpang. Kalau tidak dipakai foot stepnya, siap-siap paha merasa pegal sekali.
Nikmatnya Memacu Vespa GTS 300 Kala Hujan
Sesi test ride Vespa GTS 300 tidak hanya dilakukan kala cerah. Motor gambot ini juga sempat merasakan siksaan kala turun hujan. Kebetulan, hujan terjadi di malam hari sehingga lalu lintasnya lengang. Nah, ini jadi kesempatan buat mengetahui seberapa lengket ban Michelin yang jadi bawaan motor.
Saat cuaca panas, handling motor nurut kemanapun kita arahkan. Ukuran motor yang bongsor bukan masalah saat cuaca kering dan cerah. Hal yang tak jauh berbeda juga saya rasakan saat memacu di tengah guyuran hujan gerimis. Dengan hati-hati, saya mulai geber Vespa GTS 300 ABS di atas aspal basah dan bermanuver di keramaian dan jalan berbelok.
Handling yang saya rasakan waktu hujan, hampir sama dengan saat cuaca cerah. Karakter ban Michelin yang dipakai pada skuter ini mirip soft compound, sehingga mencengkram kuat aspal saat jalan basah. Semakin yakin, tangan kanan gatal untuk menggeber Vespa ini lebih cepat untuk mengetahui performa rem dan grip ban.
Vespa GTS 300 ABS ini begitu tenang saat dipacu pada kecepatan 80 km/jam di tengah guyuran hujan. Pengereman juga tetap responsif dan bahkan seperti lebih pakem ketika hard braking. Begitu stabilnya, saya malah merasa bukan seperti sedang mengendarai motor, tapi mirip naik mobil.
Sayangnya, pada saat pengetesan berlangsung, motor test yang kami gunakan mengalami sedikit masalah. Akhirnya kami pun dengan cepat mengembalikan unit test ini kepada PT Piaggio Indonesia (PID). Kesan yang diberikan kepada saya tentang Vespa GTS 300 ABS ini adalah motor besar, lincah dan torsi mesin yang buas. Kalau ingin mengoleksi, Vespa GTS 300 ABS ini cocok untuk dibeli. Hayoo, mau beli Super tahun tua atau Super modern yang Carmudi Indonesia test ini?