EURO 4 Bukan Sekedar Standarisasi, Buat Mitsubishi Fuso Ini Bukti Eksistensi
Jakarta – ‘The measure of intelligence is the ability to change’ kutipan bijak dari seorang Albert Einstein ini tampaknya dengan langkah produsen kendaraan komersial dalam terapkan regulasi Euro 4 di Indonesia.
Apakah berjalan mulus? Tampaknya penerapannya masih menunggu waktu yang panjang dan sedikit fleksibel.
Melihat dari tujuan utama dan mulia regulasi Euro 4 adalah untuk melindungi kesehatan dengan mengurangi emisi dari kendaraan, sepertinya masih belum terasa di tengah masyarakat.
Buktinya masih terlihat kendaraan yang masih berseliweran dengan asap pekat di jalanan. Paling tidak pada kendaraan kelas komersial.
Dari penelitian The Real Urban Emissions (TRUE) Initiative bekerjasama dengan FIA Foundation menyajikan emisi NOx, CO, dan HC berdasarkan jenis kendaraan pada tahun 2022 di kawasan Jakarta.
Untuk kendaraan diesel, termasuk bus diesel, HDT, LDT, dan PV, emisi NOx secara signifikan lebih tinggi daripada emisi dari kendaraan berbahan bakar bensin dengan jenis kendaraan yang sama.
Lalu tendensi penyumbang emisi dari truk terbesar, tentu diarahkan pada sang pemimpin pasar. Dalam hal ini pihak Mitsubishi Fuso.
Karena dari data penjualan (wholesales) yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan selama 2022 saja, Mitsubishi Fuso mencatatkan penjualan terbanyak.
Dengan total capai 37.586 unit, diikuti Isuzu (36.646 unit) dan Hino (30.853 unit). Wajar saja jika beban berat ada di pudak Mitsubishi Fuso terkait emisi.
Lalu apa yang dilakukan Mitsubishi Fuso untuk mengurai stigma negatif tersebut?
Isi Konten
EURO 4 dan Kesiapan Teknologi Pabrikan Kendaraan Ringan dan Berat
Sebagai informasi saja, pemerintah Indonesia menerapkan standar emisi setara Euro IV untuk kendaraan ringan dan berat yang akan diterapkan pada semua kendaraan diesel mulai April 2022.
Hal itu diatur melalui Keputusan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Standar ini harus menerapkan batasan yang lebih ketat untuk emisi karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), nitrogen oksida (NOx), dan partikulat (PM) kendaraan baru.
Standar emisi | Tahun adopsi |
Kategori kendaraan |
Tahun efektif untuk mesin bensin | Tahun efektif untuk mesin diesel |
Euro 2/II | 2003 | Kendaraan tugas ringan Kendaraan tugas berat | 2007 | 2011 |
Euro 3 | 2013 | Sepeda Motor | 2015 | – |
Euro 4/IV | 2017 | Kendaraan tugas ringan Kendaraan tugas berat | 2018 | 2022 |
Selain standar emisi kendaraan, standar baru tersebut juga berlaku untuk penggunaan bahan bakar secara umum, termasuk pengaturan kadar sulfur hingga 50 bagian per juta (ppm).
Regulasi penerapan Euro 4 ini direspon para pabrikan secara positif. Banyak produsen truk dan kendaraan komerisal lainnya segera berbenah.
Mereka mulai banyak memperkenalkan kendaraan terbarunya yang sesuai dengan aturan Euro 4 tersebut.
Kendati sangat terlambat bagi Indonesia dalam penerapan Euro 4. Bayangkan saja di negara lain seperti Jepang, penerapan Euro 4 sudah dilakukan sejak 2005 silam.
Selang 7 tahun kemudian, baru Indonesia terapkan regulasi emisi ini. Tentu dengan gap waktu yang panjang, kebanyakan produsen truk asal Jepang sudah sangat siap.
Baik dari sisi pengetahuan maupun infrastruktur seperti ketersediaan suku cadang dan alat servis di bengkel resminya.
Seperti terlihat pada pemegang merek Mitsubishi Fuso di Indonesia. Dalam artikel “Masuk Euro 4, Mitsubishi Fuso Tetap Jamin Ketersediaan Onderdil Model Euro 2”, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sebagai distributor resmi Mitsubishi Fuso menyatakan siap.
Duljatmono, Direktur Penjualan dan Pemasaran PT KTB saat ditemui di Tangerang, Banten, Jumat (25/3/2022).
“Tetap ada, komplet insyaallah. Sampai sekarang itu unit yang 10 tahun lalu masih ada (onderdilnya). Kita jamin, tidak ada masalah,” ungkapnya di hadapan wartawan.
Berikut contoh tabel perbedaan mesin truk Fighter Euro 2 dan Fighter Euro 4.
*Tabel Perbedaan Mesin Euro 2 dan Euro 4 pada Truck Fuso Fighter
Untuk diketahui, sebenarnya truk-truk Euro 4 buatan Mitsubishi Fuso masih memiliki kesamaan komponen dengan model Euro 2 sebanyak 80%. Namun, bukan berarti perawatannya bisa dipukul rata karena tetap ada perbedaan.
Tidak hanya itu, mesin Fuso juga telah dilengkapi dengan teknologi Positive Crankcase Ventilation (PCV). Teknologi iniberguna untuk menyalurkan gas hasil pembakaran (blow by gas) kembali ke dalam silinder mesin agar bisa dibakar kembali.
Tentu alasan dipasangnya PCV, adalah sisa gas yang tidak terbuang dibakar kembali melalui sistem PCV sehingga mengurangi polusi udara.
Ada juga teknologi Diesel Oxidation Catalyst (DOC) Muffler. Fitur ini berguna untuk memecah polutan Hydro Karbon (HC) dan Karbon Monoksida (CO) yang ada pada saluran gas buang.
Gas tersebut jadi gas yang lebih tidak berbahaya seperti (H2O) & Karbon Dioksida (CO2).
Ketika sudah siap, lalu masalahnya ada dimana?
Pandemi Covid dan Tanggapan Pengusaha Truk
Ini bisa terjawab dari kondisi dan beberapa pernyataan para pengusaha truk di Indonesia. Seperti diketahui penerapan standar Euro 4 untuk truk terjadi di tahun lalu (2022).
Saat itu pandemi Covid-19 masih sangat berpengaruh pada bisnis transportasi. Pergantian alat transportasi dari yang tadinya Euro 2 jadi Euro 4 jadi tidak semudah membalikan telapak tangan.
Meskipun diklaim bahwa penggunaan truk Euro 4, dapat mengurangi emisi gas buang, teknologi ini juga menawarkan keuntungan seperti respon mesin yang lebih baik saat menginjak pedal gas.
Lalu umur mesin yang lebih lama karena berkurangnya risiko endapan karbon di mesin, dan meminimalkan risiko bahan bakar berkualitas rendah.
Uniknya, berbeda dengan bisnis kendaraan penumpang, pendekatan bisnis komersial, dari awal yang dicari adalah bukan mobil tapi mesin.
Mesin yang untuk menghasilkan uang, lalu kalau dipakai boros atau tidak.
“Saya pernah jajal Canter (Mitsubishi Fuso) yang terbaru, dari sisi pengendaraan enak sih. Tapi karena Canter lama saya masih bisa jalan, saya pakai yang ada dulu,” ujar Fiky salah satu pemilik truk Canter saat ditemui Carmudi beberapa saat lalu.
Sepertinya agak sulit meyakinkan pengusaha truk untuk mengganti truk Euro 2 mereka jadi Euro 4. Bisa dikatakan tidak akan berlangsung secara masiv dan instan.
Apalagi peraturan mengenai penggunaan truk berstandar Euro 4, tidak berlaku pada pengusaha atau pemilik truk. Pihak yang diwajibkan untuk menjual kendaraan komersial Euro 4 adalah agen pemegang mereknya saja.
Jadi menunggu para pemilik atau pengusaha truk untuk menambah armada atau akan melakukan peremajaan truknya. Karena kini semua APM sudah menjual truk berstandar Euro 4.
Konsistensi Mitsubishi Fuso Sosialisasi Euro 4
Salah satu APM atau produsen truk yang paling siap sepertinya tampak pada pabrikan Mitsubishi Fuso. Bagaimana tidak siap? Sebagai pemimpin pasar truk selama 50 tahun, mereka harus sigap bertransformasi.
Dari sisi jajaran produk hingga layanan purnajual yang selaras dengan regulasi dari Euro 4. Hal itu dibuktikan dengan komitmen pihak prinsipal Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC).
Pada Maret 2022 lalu, mereka mengumumkan peluncuran rangkaian baru truk tugas ringan dan menengah yang sesuai standar Euro IV untuk Indonesia, sebagai transisi pasar luar negeri utama ke standar emisi baru mulai April 2022.
Ada sebanyak 29 varian kendaraan di kedua segmen telah dioptimalkan sesuai masukan pelanggan. Truk light-duty Indonesia yang hingga saat ini dikenal secara lokal sebagai Colt Diesel, kini diperkenalkan kembali dengan nama Canter.
Kendaraan ini akan tersedia dalam tiga varian tenaga (79kW, 100kW, 110kW), dua tipe kabin, dan empat wheelbase untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis. Mesin common rail 4V21 disesuaikan dengan sistem aftertreatment knalpot yang ditingkatkan untuk memenuhi standar emisi Euro IV.
Power steering juga sudah dipasang di semua model Canter. Seperti Colt Diesel, truk Canter baru akan dikirim dari Pabrik Kawasaki MFTBC sebagai paket KD untuk perakitan lokal oleh PT Krama Yudha Ratu Motors (KRM) di Jakarta Timur.
Selain jalur Canter yang baru, MFTBC juga memperbarui dan memperluas penawaran tugas menengahnya untuk Indonesia. Seperti kendaraan ringan, lini Fuso tugas sedang diperkenalkan kembali dengan merek baru di bawah nama Fighter X.
Jembatan Kebutuhan Bisnis
Di sini sekali lagi, pemilihan produk telah disesuaikan dengan masukan yang diterima dari pelanggan, dengan banyak varian yang cocok untuk beragam kasus penggunaan.
Jajaran Fighter X memberikan peningkatan performa kendaraan dengan mesin common rail 6M60, yang memberikan torsi terbesar dalam sejarah produk merek Fuso di Indonesia.
Mesin bertenaga ini juga dipasangkan dengan transmisi 6-percepatan yang baru didesain ulang yang berkontribusi pada bobot trotoar yang lebih ringan, memaksimalkan muatan. Kendaraan sekarang mengakomodasi ban 11 inci agar sesuai dengan berbagai jenis medan dan beban.
Fighter X untuk Indonesia juga mengintegrasikan sistem rem udara penuh, serta sistem pengereman anti-lock untuk keamanan tambahan.
Pembaharuan pada jajaran medium duty sangat signifikan karena bertepatan dengan transisi pasar Indonesia dari model Fuso setelah 35 tahun penjualan.
Untuk menjembatani pergeseran ini, 14 varian Fighter X akan diperkenalkan untuk mendukung kebutuhan bisnis yang menuntut di bidang logistik, pertanian, dan konstruksi.
Kendaraan ini juga akan dirakit secara lokal dengan kit KD yang dikirim dari Jepang.
Perombakan Jajaran Produk Fuso
Perombakan jajaran produk di Indonesia, pasar ekspor terbesar bagi MFTBC, merupakan tonggak penting bagi merek Fuso.
Untuk mempersiapkan tahap baru kendaraan niaga di Indonesia ini, MFTBC melakukan pengujian lokal intensif bersama distributor PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), perusahaan patungan dengan Mitsubishi Corporation.
Lebih dari 1 juta km tes mengemudi dilakukan dalam kondisi pasar yang sebenarnya.
Selanjutnya, selama fase pengembangan keseluruhan, fungsi, daya tahan, dan keandalan produk Euro IV baru dievaluasi dan disesuaikan selama dua tahun dengan lebih dari 30 kendaraan prototipe.
Dengan produk-produk ini, dan melalui kerja sama yang erat dengan KTB, MFTBC bertujuan untuk melanjutkan warisan merek Fuso di Indonesia sebagai pemimpin pasar selama 50 tahun berturut-turut.
Jika strategi standarisasi EURO 4 berhasil dicapai, tentu ini jadi pembuktian eksistensi Mitsubishi Fuso terbukti.