Berita Mobil Modifikasi Sumber informasi

Berencana Engine Swap Toyota Corolla DX? Ini Pilihan Mesinnya

corolla dx

Dua versi fasia Corolla DX (Foto: Flickr/picssr)

Jakarta – Ada tiga generasi dari Toyota Corolla DX atau dikenal luas sebagai Corolla KE70. Produksi awalnya dimulai pada 1980 dan berakhir pada 1983. Corolla DX di Indonesia merupakan model terakhir Corolla yang dijejali sistem penggerak roda belakang, sehingga memiliki karakter ‘fun to drive‘ yang unik dan tetap digemari hingga kini, meski usia mobil sudah lebih dari tiga dekade.

Toyota Corolla DX yang meluncur dari pabrik dijejali mesin 4K. Secara global Toyota awalnya bermaksud untuk membekali Corolla generasi keempat ini dengan mesin 1A-U. Tetapi pada 1978 atau enam bulan sebelum peluncuran mobil, kepala teknisi Fumio Agetsuma membuat keputusan kontroversial untuk beralih ke 4K.

Menggunakan pushroad OHV, mesin ini sama seperti yang digunakan pada Toyota Kijang. Tenaga yang mampu dihasilkan 74 hp pada 5.600 rpm. Sedangkan torsi puncaknya mencapai 105 Nm pada 3.600 rpm.

Fleksibilitas sasis dan layout mesin mobil dengan model Toyota yang lebih muda, memungkinkan mobil untuk dijejali dengan berbagai mesin yang lebih bertenaga dan reliabel.

Seri mesin 4K sebenarnya dikenal bandel dan jarang rewel. Reliabilitasnya juga cukup oke dengan sparepart yang melimpah ruah. Membanjirnya sparepart di pasar adalah karena seri mesin ini juga digunakan di Toyota Kijang saat itu.

Hanya saja, umur mesin 4K tidak bisa berbohong dan DX butuh jantung yang lebih baru demi memaksimalkan potensi serta membuat pengemudian mobil tetap nyaman. Bujet yang dibutuhkan sebenarnya variatif karena tergantung dari mana Anda mendapatkan copotan mesinnya.

Pilihan mesin yang tersedia sangat banyak dan dari berbagai pabrikan. Tetapi karena menurut kami mobil Toyota harusnya tetap dijejali mesin Toyota, berikut beberapa pilihan rekomendasi mesin untuk ‘engine swap‘ versi Carmudi.co.id.

Pilihan mesin untuk ‘engine swap’ Toyota Corolla DX:

1. 4A-GE

corolla dx

4A-GE di Corolla DX (Foto: Pinterest)

Mesin yang populer karena digunakan oleh mobil legendaris Toyota AE86 ini bisa jadi pilihan menarik karena sifatnya yang tinggal plug and play di Corolla DX, tanpa perlu banyak penyesuaian atau kesulitan.

Ada beberapa versi yang bisa dipilih. Dari generasi pertama sampai kelima, dari ‘silver top‘ sampai ‘black top’. Versi ‘black top‘ merupakan versi terakhir.

Throttle body pada versi ini menjadi lebih besar, dengan konfigurasi port inlet dan outlet yang lebih baik. Tak hanya itu, cams pada mesin juga dirancang lebih agresif. Total sekitar 165 tenaga kuda dapat dimuntahkan pada versi ‘black top’.

2. 3S-GTE

corolla dx

Mesin 3S-GTE (Foto: Istimewa)

Mesin turbo ini cukup populer karena menjadi jantung dari raja reli Toyota Celica GT-Four, ‘midship king’ MR2 dan sports van Toyota Caldina. Untuk 3S-GTE, generasi ketiga dari mesin lebih direkomendasikan dibanding generasi kedua. Generasi ketika 3S-GTE lebih reliabel dan potensinya lebih besar untuk dapat dimodifikasi lebih gahar.

Atau jika memang mencari umur mesin yang lebih muda, tentu saja pilihannya ada pada generasi keempat yang merupakan generasi terakhir dengan lebih dari 250 tenaga kuda yang siap dimuntahkan. Catat, untuk menjejali mobil dengan 3S-GTE, penyesuaian yang harus dilakukan relatif lebih banyak dibanding 4A-GE.

3. 3S-GE BEAMS

corolla dx

3S-GE BEAMS di Corolla DX (Foto: Fatlace)

Versi gres dari seri 3S-GE ini adalah untuk Anda yang anti mainstream. 3S-GE BEAMS adalah mesin yang unik dan mesin ini awalnya dikenal karena keberadaan teknologi VVT-i. Ketersediannya di pasar juga cukup langka dibanding dua mesin yang disebutkan di atas.

BEAMS adalah kependekkan dari ‘Breakthrogh Engine with Advanced Mechanism System’. Mesin ini beken karena karakter kinerjanya yang canggih di zaman itu dan juga digunakan pada beberapa mobil seperti MR2, Celica dan Altezza.

3S-GE Beams tersedia dalam versi generasi pertama ‘red top‘, kedua ‘grey top‘ dan terakhir, ‘black top‘. Output tenaganya bisa nyaris mencapai 200 tenaga kuda di generasi terakhir.

Dimas Hadi

Menjadi jurnalis dan merangkap sebagai penulis konten otomotif di Carmudi sejak 2016. Masih terobsesi Toyota Starlet meski lebih sering mengemudikan Suzuki Ertiga karena cinta keluarga. Email: dimas.hadi@icarasia.com

Related Posts