Daihatsu Jelaskan Soal Xenia yang Disinyalir Tak Dapat PPnBM 0% Permanen
Jakarta – Daihatsu Xenia disinyalir tidak dapat menikmati fasilitas insentif PPnBM 0% permanen. Sebab, bila dilihat dari jumlah komponen lokal yang digunakan pada mobil keluarga tersebut tidak sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, di sela seremoni pembukaan GIIAS Surabaya 2021 pekan lalu memberitahukan bila dirinya tengah mengusulkan agar diskon pajak atau insentif PPnBM 0% untuk mobil baru dibuat permanen.
Dalam usulannya, hanya mobil baru dengan komponen lokal minimal 80% saja yang bisa mendapatkan fasilitas tersebut. Sayangnya, Menperin Agus tidak menyebutkan secara detail, apakah usulan tersebut berlaku untuk semua mobil baru dengan mesin 1.500 cc ke bawah atau ke atas seperti progam PPnBM yang sekarang ini masih berjalan.
Berdasarkan syarat yang sudah ditentukan, maka kemungkinan besar tidak banyak mobil rakitan lokal yang bisa menikmatinya.
Mengacu dari lampiran yang ada di surat Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 1737 Tahun 2021, setidaknya hanya ada 11 model mobil yang menggunakan komponen lokal 80% bahkan lebih.
Berikut ini daftarnya:
- Toyota Veloz (komponen lokal 80%)
- Toyota Innova 2.0 (komponen lokal 80%)
- Toyota Agya (komponen lokal 85%)
- Toyota Calya (komponen lokal 85%)
- Daihatsu Ayla (komponen lokal 85%)
- Daihatsu Sigra (komponen lokal 85%)
- Mitsubishi Xpander (komponen lokal 80%)
- Mitsubishi Xpander Cross (komponen lokal 80%)
- Nissan Livina (komponen lokal 80%)
- Honda Brio Satya (komponen lokal 91%)
- Honda HR-V 1.8 (komponen lokal 84%).
Dari data tersebut ada suatu hal yang mengejutkan. Di mana Daihatsu Xenia yang merupakan salah satu produk legendaris dan sudah diproduksi lokal sejak lama tidak ada di dalam daftar mobil yang diperkirakan bakal menerima PPnBM 0% permanen.
Ternyata penggunaan komponen buatan lokal yang tersemat di Daihatsu Xenia, kurang dari 80%.
Mengetahui hal tersebut, Amelia Tjandra Marketing Director dan Corporate Planning Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), akhirnya buka suara.
Menurut dia, data yang ada di surat keputusan Menperin itu merupakan hasil pengakuan dari para Agen Pemegang Merek (APM) terkait jumlah komponen yang digunakan pada sebuah mobil.
“Memang benar dari surat edaran yang keluar, lokal kontennya Xenia 79,2 persen di dalam lampiran yang mendapatkan dispensasi relaksasi PPnBM angka itu keluar dari mana? Angka itu dari masing-masing APM. Jadi semua APM di minta untuk melaporkan lokal konten versi APM dengan hitungan yang diberikan oleh Kementerian Perindustrian,” tutur wanita yang akrab disapa Amel itu.
Dilakukan Audit Oleh Lembaga Independen
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah menunjuk dua lembaga independen untuk melakukan audit terhadap penggunaan komponen lokal dari sebuah produk. Lembaga tersebut adalah Surveyor Indonesia dan Sucofindo. Lantas ADM sendiri memilih Surveyor Indonesia.
Dari hasil audit, dilaporkan bahwa penggunaan komponen lokal untuk model Daihatsu Terios dan Xenia sudah di atas 80%.
“Berbeda dengan pengakuan yang terdahulu. Memang Daihatsu suka ‘low profile’, ngakunya kecil (komponen lokalnya) ternyata hasilnya lebih baik, daripada kami ngaku besar nanti diaudit kecil. Ya kami malu,” kata Amel.
Dirinya menambahkan, kalau mau lihat data terbaru soal pemakain komponen lokal sebaiknya menunggu surat keputusan terbaru.
“Jangan lihat data yang beredar sekarang, tapi nanti lihat, pemerintah akan mengeluarkan hasil audit. Lebih baik pakai data hasil audit, karena itu sudah dilakukan oleh lembaga independen,” pungkas dia.
Beragam merek mobil dan harga lengkapnya bisa lihat di sini.
Penulis: Santo Sirait