Bluebird Luncurkan e-Taxi, Pemerintah Malu Karena Perpres Belum Rampung
Jakarta – Bertepatan dengan Hari Bumi pada 22 April ini, siang tadi Bluebird pun meluncurkan produk layanan terbaru mereka yakni e-Taxi. Produk layanan mobil taksi listrik ini sekaligus menahbiskan Bluebird sebagai kendaraan taksi pertama yang menggunakan daya full listrik di Indonesia. Taksi listrik atau e-Taxi Bluebird ini menggunakan unit model Tesla X dan BYD e6 yang diimpor langsung dari negaranya masing-masing.
“Kedua mobil ini langsung diimpor dari negara asalnya, BYD e6 dari Shenzhen, China dan Tesla X langsung dari Inggris karena sama-sama setir kanan,” ujar Adrianto Djokosoetono di sela tanya jawab bersama awak media, Senin (22/4) di Mampang, Jakarta Selatan.
Namun, pengoperasian armada taksi listrik ini dianggap sebuah tamparan bagi pemerintah yang tak kunjung merampungkan peraturan kendaraan zero emission. Hal ini pun sempat disinggung oleh Menko Bagian Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang turut hadir di acara ini. Menurut Luhut, pihaknya mengakui tengah tertinggal, dan berharap Bluebird justru menjadi pemicu untuk segera dirampungkannya Perpres mengenai kendaraan listrik.
Bukan hanya Luhut, Menteri ESDM Ignasius Jonan pun mengaku malu lantaran rancangan peraturan presiden (perpres) kendaraan listrik tidak kunjung selesai. Saking lamanya penyusunan perpres kendaraan listrik, Jonan mengatakan membeli mobil listrik jauh lebih cepat, sedangkan Perpres-nya belum ada.
“Jadi Pak Menko (Luhut) juga ngomong dengan saya memang beli mobil lebih cepat daripada bikin Perpres. Pak Menko orangnya sabar, ya ditunggu,” kata Jonan pada sambutannya.
Bluebird Gelontorkan Rp 40 Miliar untuk e-Taxi
Demi berjalannya produk e-Taxi Bluebird ini, Andrianto Djokosoetono selaku Direktur PT Blue Bird memaparkan bahwa perusahaannya harus menggelontorkan biaya sekitar Rp 40 miliar. Angka tersebut adalah total investasi untuk belanja unit mobil listrik, pengembangan 12 Stasiun Pengisian Listrik (SPL) bersama PLN, hingga pemeliharaan mobil listrik tersebut.
Saat ini, meski baru tersedia sebanyak 30 unit e-Taxi Bluebird, namun Bluebird menargetkan 2.000 unit mobil listrik hingga 2025. Lebih dari itu, untuk menjaga kualitas pelayanan, mobil yang diimpor langsung ini tidak ada penurunan spesifikasinya sama sekali.
“Meskipun SPL-nya terbatas tapi mungkin kami tidak perlu khawatir karena e-taksi punya daya jelajah sampai 300 km,” ujar Andrianto.