Mendominasi Balap F1, Mercedes-Benz Justru Dituduh Licik
Barcelona – Prestasi gemilang di ajang balap kadang diwarnai oleh berita miring. Kabar buruk ini dialami oleh Mercedes-Benz di Formula 1 (F1). Rumor menyebut bila pabrikan berlogo three pointed stars meminta Pirelli mengubah spesifikasi ban agar menguntungkan pabrikan Jerman itu.
Rumor berhembus setelah Pirelli mendatangkan spesifikasi ban yang lebih tipis. Jenis ban baru dari Pirelli ini teryata membuat Lewis Hamilton akhirnya merebut pole pertamanya sejak ronde pembuka di Melbourne. Sementara itu, Valtteri Bottas berhasil start di posisi kedua yang melengkapi raihan start 1-2 Mercedes.
Keputusan Pirelli mengganti ban ini disebabkan karena sejumlah tim mengalami masalah overheating pada tes pramusim balap F1 pada Maret lalu di Barcelona. Kebetulan, sirkuit tersebut baru saja dilakukan aspal ulang.
Hal ini jelas menimbulkan fitnah kepada kubu Mercedes dan kabar miring tersebut langsung saja dibantah oleh Toto Wolff, selaku Executive Director of Mercedes AMG Petronas Formula One Team.
“Bohong itu! Ban semua tim lain juga melepuh waktu tes di Barcelona. Ban itu tidak sanggup bertahan saat balapan,” tegas Wolff sebagaimana dikutip Motorsport.
Wolff menyebut bila Pirelli memang sengaja mengubah ketebalan ban supaya tidak melepuh. Adapun performa impresif Mercedes yang mendominasi saat balap F1 di Barcelona baru-baru ini, tidak ada hubungannya dengan ubahan spesifikasi ban dari Pireli.
“Pirelli mengubah ketebalan bannya untuk mencegah supaya tidak melepuh dan upaya mereka telah berhasil. Kami tidak melihat ada mobil yang mengalami masalah itu. Saya tidak mengerti dari mana rumor yang menyebut kami mempengaruhi Pirelli dan FIA untuk mengubah spesifikasi ban,” ungkapnya.
Rahasia Kehebatan Mercedes-Benz di Balap F1 Awal Musim Ini
Wolff kemudian mengungkap rahasia mengapa kedua pebalap Mercedes-Benz begitu jumawa saat balapan di tanah Catalan. Menurutnya, kondisi dingin di Barcelona membuat mobil Mercedes tampil lebih kuat.
Sepertinya kami lebih kompetitif ketika kondisi dan suhu lintasannya lebih dingin. Pola ini sudah kita lihat sejak beberapa tahun lalu,” Jelas Wolff.
“Jadi, kami sedang berusaha membuat sistem yang bisa mengubah iklim, kemanapun kami turun balapan,” candanya. (dna)