Berita Mobil Sumber informasi

Pemerintah Bidik Australia untuk Ekspor Mobil Buatan Indonesia

ekspor satu juta mobil

Ekspor Mobil Toyota Terus Meningkat Dari Tahun ke Tahun (Foto: Carmudi)

Jakarta – Kerjasama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Selandia Baru hingga saat ini masih terus berjalan. Bahkan kedua negara telah sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan.

Nilai tersebut hingga dua kali lipat minimal dalam empat tahun ke depan. Salah satunya melalui kerja sama di sektor industri otomotif. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin), berharap Selandia Baru membuka peluang untuk mengambil komponen otomotif termasuk mobil dari Indonesia.

“Yang akan kami dorong, misalnya mereka bisa membuka pasar untuk otomotif dan komponen dari Indonesia. Kemudian mereka mengembangkan dairy product di Indonesia. Nah, ini yang bisa dilakukan dan kami yakin trade-nya bisa naik,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, usai bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Selandia Baru, Winston Peters, di Jakarta.

Airlangga menjelaskan, Pemerintah Indonesia tengah memacu produktivitas dan daya saing industri otomotif guna memenuhi kebutuhan pasar baik domestik maupun ekspor. Langkah ini sesuai implementasi peta jalan ‘Making Indonesia 4.0’.

“Selama ini Indonesia sudah mengekspor produk otomotif termasuk mobil ke ASEAN, Timur Tengah hingga Amerika Latin. Kami melihat, pasar otomotif di Australia dan Selandia Baru sangat bagus. Apalagi posisi lokasinya lebih dekat,” paparnya.

Kementerian Perindustrian berharap, produsen otomotif di Indonesia dapat melakukan ekspor mobil dalam bentuk utuh (Completely Built-Up/CBU) hingga menembus 250 ribu unit pada 2018.

“Sejumlah industri otomotif di dalam negeri telah menyatakan komitmennya untuk menambah investasi, tenaga kerja dan ekspor,” ucap Airlangga.

Australia Membutuhkan Kendaraan Siap Pakai

Sejumlah produsen otomotif di Australia memilih untuk menutup pabrik pembuatan mobil di sana. Alasannya biaya pekerja di Negeri Kanguru sangat mahal, hal itu berbanding jauh dengan pajak yang harus di bayar untuk mengimpor mobil.

Posisi Indonesia dengan Australia sangat berdekatan. Maka dari itu ada peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi negara pengekspor kendaraan ke negara persemakmuran Inggris itu.

Saat ini Australia membutuhkan kendaraan yang siap pakai atau tanpa perlu menjalani proses perakitan. Jadi, dibawa dalam bentuk utuh atau CBU. Kendaraan yang diekspor bisa berupa mobil yang menggunakan mesin berbahan bakar minyak (BBM), maupun listrik.

“Karena industri otomotif di sana tutup semua. Ini menjadi peluang bagi kita,” ujar Airlangga.

Sementara itu terkait mobil listrik, Airlangga menjelaskan sampai saat ini pihaknya masih melakukan negosiasi. Memastikan mobil listrik yang dikirim ke Australia sesuai dengan regulasi yang berlaku di sana.

“Australia masih meminta agar produk yang masuk ke negaranya adalah kendaraan dengan komponen lokal yang berasal dari kawasan ASEAN mencapai 40 persen. Sementara Indonesia mengusulkan sekitar 20-30 persen. Nah, itu yang masih dinegosiasikan,” pungkas Menperin. (dna)

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts