Pilih Wuling Confero S atau Mitsubishi Xpander?

Penulis: Dony Lesmana

Jakarta – Pertempuran di segmen Low-MPV makin memanas, selama ini dominasi Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia sempat goyah, dengan kehadiran Suzuki Ertiga. Bahkan sekarang hal ini terjadi lagi dengan kemunculan Mitsubishi Xpander dan Wuling Confero.

Masyarakat diberikan banyak pilihan dengan kehadiran mobil baru di kelas Low-MPV. Tak terelakkan persaingan untuk mendapatkan hati konsumen semakin memanas. Namun kembali lagi kepada konsumen yang dituntut cerdas dalam menentukan pilihan.

Berbicara mobil baru yaitu Mitsubishi Xpander dan Wuling Confero pastinya suatu hal menarik yang sekarang masih hangat untuk dipelbincangkan. Meskipun mulai bulan ini kedua merek ini sudah tampak berkeliaran di jalanan.

Bila melihat Mitsubishi Xpander, sudah diakui mobil ini sangat diminati masyarakat terbukti dari jumlah SPK yang dikumpulkan sebanyak 23 ribu. Selain desain kabin yang cukup luas mampu menampun 7 penumpang.

Bahkan kehadiran Wuling Confero mobil China lebih mengejutkan selain dua hal penting yang dimilik Xpander, Wuling Confero menawarkan fitur yang cukup banyak dengan harga yang paling murah di kelasnya. Kedua pendatang baru ini sama-sama mengandalkan mesin berkapasitas 1.500 cc.

Pada kesempatan ini akan dibandingkan tawaran fitur Wuling Confero tipe L dan Mitsubishi Xpander Ultimate. Keduanya merupakan varian tertinggi yang tentu saja mempunyai tawaran fitur lebih lengkap dari varian lainnya.

Meski begitu selisih keduanya terpaut cukup jauh, yakni Rp 82,45 juta. Penasaran seperti apa bekal Confero dan Xpander? Berikut ini ulasan selengkapnya.

Mitsubishi Xpander dilengkapi dengan fitur-fitur terkini, diantaranya fitur keyless entry untuk memudahkan pengguna membuka pintu. Tanpa menggunakan kunci hanya menekan tombol kecil saja yang ada di handle pintu. Selain itu Xpander juga ada tombol start/stop engine button. Sementara di Wuling Confero S 1.5 L tidak ada.

Cukup wajar bila Wuling tak ada fitur ini karena masalah selisih harga yang terpaut cukup jauh.

Pada Mitsubishi Xpander Ultimate pengaturan setir sudah dilengkapi dengan pengaturan tilt & telescopic. Ini memudahkan pengemudi mendapatkan posisi mengemudi yang paling nyaman.

Sedangkan pada Wuling dikelas yang setara hanya dilengkapi dengan pengaturan tilt. Meskipun cuma dilengkapi pengaturan tilt, posisi mengemudi mobil Wuling ini tergolong nyaman karena cukup tinggi.

Memang keduanya sudah menggunakan head unit layar sentuh, namun ukurannya yang berbeda. Untuk Wuling mengusung head unit berukuran 8 inci sementara Mitsubishi Xpander sedikit lebih kecil, yakni 7 inci. Meskipun ukurannya lebih kecil, head unit yang digunakan Xpander besutan Sony, hasil gambarnya lebih jernih.

Meskipun harga yang paling mahal hanya sekitar Rp165 jutaan namun Wuling Confero S 1,5 L sudah mengusung captain seat. Ada sepasang captain seat di dalam kabin mobil MPV Wuling ini, dilengkapi armrest. Bahkan posisi bangkunya dapat diatur maju mundur.

Sedangkan Mitsubishi Xpander Ultimate mengusung bangku seperti yang dijumpai pada low MPV pada umumnya, akan tetapi baris ketiga dapat dilipat rata lantai. Dengan begitu akomodasinya menjadi lebih praktis.

Dari semua perbandingan yang ada, yang paling istimewa adalah bahan material yang digunakan . Karena bukan menjadi rahasia bila bicara soal material meskipun dijual dengan harga murah, Wuling Confero S 1,5 L menggunakan material yang lebih unggul dibanding Xpander Ultimate.

Ini terlihat pada bahan jok Wuling Confero S 1,5 L yang semuanya sudah dilapisi kulit. Sedangkan untuk Mitsubishi Xpander Ultimate masih menggunakan bahan fabric.

Selain itu bahan dasbor dan door trim Xpander terbuat dari bahan plastik dengan pola jahitannya dibuat layaknya kulit.

Sementara door trim Wuling Confero S 1,5 L sudah dibalut dengan kulit namun pada bagian dasbornya menggunakan plastik. Kedua mobil yang ada pada varian tinggi ini dipermanis dengan sentuhan panel kayu di beberapa bagian dan terlihat lebih mewah.

Nah, plus minus pasti ini akan menjadi bahan pilhan bagi konsumen untuk membeli yang mana. Tergantung selera dan isi kantong.

Editor: Dony Lesmana