Beranda Berita Daftar Harga Mobil City Car Harga Rp50 Jutaan City car hingga saat ini masih banyak dicari karena ukurannya yang mungil dan cocok dengan karakter jalan di kota besar yang cenderung padat. City car paling diminati karena terbilang cukup efisien, selain harganya lebih terjangkau, space yang dibutuhkan untuk parkir juga tidak terlalu banyak, sehingga sangat praktis. City car bekas pun masih cukup banyak diminati konsumen sebagai pilihan alternative karena harganya yang terjangkau. Mobil bekas dengan bandrol harga kisaran antara Rp 45-55 juta memang sepertinya masih menjadi sorotan utama kebanyakan masyarakat di Indonesia. Salah satu hal yang menjadi pertimbangan konsumen membeli uit bekas tentu saja karena harga mobil baru saat ini terus naik. Dengan pemilihan yang jeli, kamu bisa saja mendapat unit kendaraan dengan tahun muda dan kondisi prima. Deretan city car bekas yang ada di tanah air sendiri pun bisa di bilang cukup melimpah, rata-rata berasal dari merek Jepang atau Korea Selatan. Walaupun bisa dikatakan mobil bekas, namun dengan perawatan yang terbaik nantinya bisa mengembalikan performa yang tetap tangguh. Pada beberapa model, semakin tua tahun pembuatan biasanya harga mobil bekas tersebut justru semakin meningkat karena kadang kala masuk dalan jajaran mobil antik. Berikut ini daftar city car Rp 50 jutaan yang bisa jadi pilihan: 1. Kia Visto Baik Kia dan Hyundai, keduanya sudah sukses menghadirkan produk-produk yang berkualitas dan sanggup bersaing dengan para produsen asal Negeri Sakura. Namun, merek-merek asal Korea Selatan memang kurang mendapatkan tempat di masyarakat Indonesia dibandingkan dengan merek-merek asal Jepang. Sejak awal kemunculannya, Kia Visto memang dihadirkan sebagai kendaraan mungil untuk area perkotaan, dengan target pasarnya adalah kalangan anak-anak muda. Modelnya yang kompak, mungil, dan lincah untuk bermanuver di tengah kepadatan lalu lintas, menjadi daya tarik utamanya. Selain itu, Visto juga dihadirkan untuk keluarga kecil yang membutuhkan kendaraan untuk menunjang aktivitas mereka. Kia Visto mengusung tipe mesin yang sama seperti Hyundai Atoz. Kia Visto mencangkok mesin Hyundai Epsilon-series dengan tipe G4HA, 4-langkah, berkapasitas 1.000 cc, SOHC, 4-silinder segaris, 3 katup per silinder, dengan sistem bahan bakar EFI (Electronic Fuel Injection). Untuk tenaga yang sanggup dihasilkan sebesar 54 PS (40 kW) pada 6.000 rpm, dan torsi puncaknya mencapai 73 Nm (54 lb-ft) pada 4.000 rpm. Sistem transmisi yang disodorkan manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan. 2. Chevrolet Spark Gen 1 Chevrolet Spark awalnya diproduksi sebagai Daewoo Matiz oleh GM Korea Selatan sebelum rebadging dilakukan dengan nama Chevrolet Spark setelah Daewoo diambil alih GM pada 2002. Mobil ini diproduksi sejak 1998 lalu dan saat ini telah memasuki generasi ketiga yang masih diproduksi sampai sekarang. Chevrolet Spark pertama kalinya dipasarkan dengan nama Beat di India akhir tahun 2009. Hingga hari ini, Spark dijual di 71 pasar global, dengan penjualan terbesar berasal dari Korea Selatan, diikuti oleh Amerika Serikat dan Meksiko. Di Amerika Serikat, penjualan Spark laris manis. Di Indonesia, kehadiran Chevrolet Spark adalah sejak generasi pertama. Generasi kedua mobil tidak masuk ke Tanah Air dan masuk kembali pada generasi ketiga atau model terakhir yang beredar di Indonesia. Mesin yang digunakan pada Spark generasi 1 ini berkapasitas 1,0 liter dengan output 51 HP dan torsi 68,5 Nm. 3. Suzuki Karimun Suzuki Karimun atau dikenal di pabrikan asalnya sebagai Suzuki Wagon R, merupakan salah satu pelopor mobil perkotaan (city car) di Indonesia. Dimensinya yang imut sering membuat Karimun diremehkan. Tapi, pendapat itu akan langsung berubah ketika sudah mencoba mengendarainya. Meskipun terbilang mungil, tapi mobil buatan Suzuki ini memiliki area interior yang cukup lega untuk berbagai aktivitas, dan mencangkok mesin yang cukup handal. Suzuki Karimun diperkenalkan untuk kali pertamanya ke publik Tanah Air pada kisaran 1999. Modelnya yang imut, irit bahan bakar, dan serba guna membuat city car ini diterima dengan sangat baik oleh masyarakat luas. Mengusung mesin berkapasitas 1.000 cc dan transmisi manual 5-percepatan, Karimun menjadi salah satu mobil yang cukup handal untuk melibas area perkotaan. Ada dua tipe yang dihadirkan, yakni tipe DX dan GX. Keduanya hampir tak ada perbedaan sama sekali, kecuali beberapa fitur yang diusung. Perjalanan Karimun harus berakhir pada 2006 lalu, di mana modelnya yang mengotak digantikan oleh Karimun Estillo, yang modelnya lebih membulat. Suzuki Karimun dibekali mesin dengan tipe F10A, SOHC, 4 silinder segaris, 8 katup, dan memiliki kapasitas silinder 970 cc. Sistem pasokan bahan bakarnya masih menggunakan karburator, dengan sistem pengapian menggunakan CDI. Tenaga yang sanggup dihasilkan oleh Karimun sebesar 55 PS pada 5.500 rpm, dengan torsi puncaknya mencapai 102 kgm pada 4.000 rpm. Sementara itu, kecepatan maksimal yang mampu ditorehkan mencapai 140 km/jam. Untuk transmisinya disodorkan model transmisi manual 5-percepatan. 4. Daihatsu Ceria Mobil kecil berjenis city car yang satu ini merupakan mobil yang paling unik dibandingkan sejenisnya yang beredar di pasar otomotif nasional. Bentuknya yang paling kecil membuat Daihatsu Ceria sempat dan menjadi satu-satunya mobil kecil lansiran pabrikan Daihatsu Indonesia. Dengan bentuknya yang terbilang imut, Ceria memang menyasar kaum wanita yang ingin menjadikan mobil ini sebagai kendaraan penunjang aktivitas mereka. Sementara untuk modelnya, Daihastu menyodorkan tiga varian Ceria, yakni Ceria KL, KL Plus, dan KX. Daihatsu Ceria masuk indonesia pada tahun 1999 berseri L200. Bentuknya yang mungil dan mengotak, memang mengingatkan pada saudara jauhnya di Negeri Jiran, Perodua Kelisa dan Daihatsu Mira. Untuk area dapur pacunya, mesin yang digunakan adalah tipe 3 Silinder, 850 cc, dan bertenaga 37 dk. Meskipun asupan bahan bakarnya masih menggunakan karburator, tapi tarikannya sangat responsif. Suspensi yang disematkan juga sepenuhnya model independen, dan tanpa adanya Power Steering Daihatsu Ceria masih tetap ringan dikendalikan. Hal ini tak lain dikarenakan pemakaian ban R12 dan beban superleggera-nya atau superlight. Selain lincah untuk bermanuver di area perkotaan, city car lansiran Daihatsu ini terkenal sangat irit konsumsi bahan bakarnya.
Daftar Harga Mobil City Car Harga Rp50 Jutaan City car hingga saat ini masih banyak dicari karena ukurannya yang mungil dan cocok dengan karakter jalan di kota besar yang cenderung padat. City car paling diminati karena terbilang cukup efisien, selain harganya lebih terjangkau, space yang dibutuhkan untuk parkir juga tidak terlalu banyak, sehingga sangat praktis. City car bekas pun masih cukup banyak diminati konsumen sebagai pilihan alternative karena harganya yang terjangkau. Mobil bekas dengan bandrol harga kisaran antara Rp 45-55 juta memang sepertinya masih menjadi sorotan utama kebanyakan masyarakat di Indonesia. Salah satu hal yang menjadi pertimbangan konsumen membeli uit bekas tentu saja karena harga mobil baru saat ini terus naik. Dengan pemilihan yang jeli, kamu bisa saja mendapat unit kendaraan dengan tahun muda dan kondisi prima. Deretan city car bekas yang ada di tanah air sendiri pun bisa di bilang cukup melimpah, rata-rata berasal dari merek Jepang atau Korea Selatan. Walaupun bisa dikatakan mobil bekas, namun dengan perawatan yang terbaik nantinya bisa mengembalikan performa yang tetap tangguh. Pada beberapa model, semakin tua tahun pembuatan biasanya harga mobil bekas tersebut justru semakin meningkat karena kadang kala masuk dalan jajaran mobil antik. Berikut ini daftar city car Rp 50 jutaan yang bisa jadi pilihan: 1. Kia Visto Baik Kia dan Hyundai, keduanya sudah sukses menghadirkan produk-produk yang berkualitas dan sanggup bersaing dengan para produsen asal Negeri Sakura. Namun, merek-merek asal Korea Selatan memang kurang mendapatkan tempat di masyarakat Indonesia dibandingkan dengan merek-merek asal Jepang. Sejak awal kemunculannya, Kia Visto memang dihadirkan sebagai kendaraan mungil untuk area perkotaan, dengan target pasarnya adalah kalangan anak-anak muda. Modelnya yang kompak, mungil, dan lincah untuk bermanuver di tengah kepadatan lalu lintas, menjadi daya tarik utamanya. Selain itu, Visto juga dihadirkan untuk keluarga kecil yang membutuhkan kendaraan untuk menunjang aktivitas mereka. Kia Visto mengusung tipe mesin yang sama seperti Hyundai Atoz. Kia Visto mencangkok mesin Hyundai Epsilon-series dengan tipe G4HA, 4-langkah, berkapasitas 1.000 cc, SOHC, 4-silinder segaris, 3 katup per silinder, dengan sistem bahan bakar EFI (Electronic Fuel Injection). Untuk tenaga yang sanggup dihasilkan sebesar 54 PS (40 kW) pada 6.000 rpm, dan torsi puncaknya mencapai 73 Nm (54 lb-ft) pada 4.000 rpm. Sistem transmisi yang disodorkan manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan. 2. Chevrolet Spark Gen 1 Chevrolet Spark awalnya diproduksi sebagai Daewoo Matiz oleh GM Korea Selatan sebelum rebadging dilakukan dengan nama Chevrolet Spark setelah Daewoo diambil alih GM pada 2002. Mobil ini diproduksi sejak 1998 lalu dan saat ini telah memasuki generasi ketiga yang masih diproduksi sampai sekarang. Chevrolet Spark pertama kalinya dipasarkan dengan nama Beat di India akhir tahun 2009. Hingga hari ini, Spark dijual di 71 pasar global, dengan penjualan terbesar berasal dari Korea Selatan, diikuti oleh Amerika Serikat dan Meksiko. Di Amerika Serikat, penjualan Spark laris manis. Di Indonesia, kehadiran Chevrolet Spark adalah sejak generasi pertama. Generasi kedua mobil tidak masuk ke Tanah Air dan masuk kembali pada generasi ketiga atau model terakhir yang beredar di Indonesia. Mesin yang digunakan pada Spark generasi 1 ini berkapasitas 1,0 liter dengan output 51 HP dan torsi 68,5 Nm. 3. Suzuki Karimun Suzuki Karimun atau dikenal di pabrikan asalnya sebagai Suzuki Wagon R, merupakan salah satu pelopor mobil perkotaan (city car) di Indonesia. Dimensinya yang imut sering membuat Karimun diremehkan. Tapi, pendapat itu akan langsung berubah ketika sudah mencoba mengendarainya. Meskipun terbilang mungil, tapi mobil buatan Suzuki ini memiliki area interior yang cukup lega untuk berbagai aktivitas, dan mencangkok mesin yang cukup handal. Suzuki Karimun diperkenalkan untuk kali pertamanya ke publik Tanah Air pada kisaran 1999. Modelnya yang imut, irit bahan bakar, dan serba guna membuat city car ini diterima dengan sangat baik oleh masyarakat luas. Mengusung mesin berkapasitas 1.000 cc dan transmisi manual 5-percepatan, Karimun menjadi salah satu mobil yang cukup handal untuk melibas area perkotaan. Ada dua tipe yang dihadirkan, yakni tipe DX dan GX. Keduanya hampir tak ada perbedaan sama sekali, kecuali beberapa fitur yang diusung. Perjalanan Karimun harus berakhir pada 2006 lalu, di mana modelnya yang mengotak digantikan oleh Karimun Estillo, yang modelnya lebih membulat. Suzuki Karimun dibekali mesin dengan tipe F10A, SOHC, 4 silinder segaris, 8 katup, dan memiliki kapasitas silinder 970 cc. Sistem pasokan bahan bakarnya masih menggunakan karburator, dengan sistem pengapian menggunakan CDI. Tenaga yang sanggup dihasilkan oleh Karimun sebesar 55 PS pada 5.500 rpm, dengan torsi puncaknya mencapai 102 kgm pada 4.000 rpm. Sementara itu, kecepatan maksimal yang mampu ditorehkan mencapai 140 km/jam. Untuk transmisinya disodorkan model transmisi manual 5-percepatan. 4. Daihatsu Ceria Mobil kecil berjenis city car yang satu ini merupakan mobil yang paling unik dibandingkan sejenisnya yang beredar di pasar otomotif nasional. Bentuknya yang paling kecil membuat Daihatsu Ceria sempat dan menjadi satu-satunya mobil kecil lansiran pabrikan Daihatsu Indonesia. Dengan bentuknya yang terbilang imut, Ceria memang menyasar kaum wanita yang ingin menjadikan mobil ini sebagai kendaraan penunjang aktivitas mereka. Sementara untuk modelnya, Daihastu menyodorkan tiga varian Ceria, yakni Ceria KL, KL Plus, dan KX. Daihatsu Ceria masuk indonesia pada tahun 1999 berseri L200. Bentuknya yang mungil dan mengotak, memang mengingatkan pada saudara jauhnya di Negeri Jiran, Perodua Kelisa dan Daihatsu Mira. Untuk area dapur pacunya, mesin yang digunakan adalah tipe 3 Silinder, 850 cc, dan bertenaga 37 dk. Meskipun asupan bahan bakarnya masih menggunakan karburator, tapi tarikannya sangat responsif. Suspensi yang disematkan juga sepenuhnya model independen, dan tanpa adanya Power Steering Daihatsu Ceria masih tetap ringan dikendalikan. Hal ini tak lain dikarenakan pemakaian ban R12 dan beban superleggera-nya atau superlight. Selain lincah untuk bermanuver di area perkotaan, city car lansiran Daihatsu ini terkenal sangat irit konsumsi bahan bakarnya.